Hai semuaaaa! Apa
kabarnya hari ini? Semoga baik-baik yaaa.. Maaf kalo nunggu lama buat bagian kedua
ini hehe.. Oh iya, sebelum dimulai snack dan secangkir kopi udah ready kan ya?
Haha. Yuk mari kita mulaaaai *jengjeeeeng
Trip (perjalanan liputan)
untuk pertama kalinya, Laras ditugaskan ke Manado. Pagi hari itu, kira-kira
pukul 10. Mama mendapat telepon dari salah seorang Reporter Koki Cilik,
mengabarkan kalau besok Laras akan trip bersama timnya ke Manado selama 10 hari.
Dengan wajah dan mata berbinar mama memberitahukannya padaku. “Mbak Laras,
besok kita berangkat syuting nak, ke Manado!” mama terlihat senang namun
kegugupannya tak bisa ditutupi. Seraya berjalan kesana-kemari, matanya terus
berbinar, sambil berpikir apa-apa saja yang harus dipersiapkan untuk perjalanan
panjang ini. Laras yang sedang leyeh-leyeh, karena
hari itu memeng hari libur, sontak berdiri sembari menghampiri mamanya dengan sedikit berlari , “Kemana ma? Manado?!” Laras bergumam senang ‘Manado,
Manado, Manado’ lalu Laras sibuk balik ke kamar mencari-cari peta yang ada di rak bukunya. Setelah
menemukannya ia langsung membukanya mencari-cari letak kota Manado. Jarinya
menunjuk dan matanya bergerak dengan cepat. “Maa! Ini ma! Nanti kita kesini!”
Laras memanggil-manggil mamanya sambil menunjuk ke arah pulau yang nampak
seperti huruf ‘K’.
Mama menghampiri laras dengan tergopoh-gopoh dan melihat apa
yang ditunjuknya. “Waaaah, iya Mbak Laras, jauh juga yaaa? Kita disini nih, (menunjuk
pulau jawa) lalu ke ujung pulau sulawesi! Kita naik pesawat nak!” kami
bertatapan dan saling melempar senyum. Maklum kami memang belum pernah pergi ke
luar jawa bersama keluarga. Laras tersenyum lebar dan memeluk erat mama.
Setelah emosi sudah menurun, kami bergegas untuk packing (menyiapkan segala
sesuatunya dan keperluan kami sepanjang perjalanan). Karena kami, tidak ingin
menyusahkan pimpinan perjalanan kami (reporter) maka vitamin, obat-obatan, dan
keperluan pribadi kami siapkan dengan baik. *sreeet beberapa tas sudah rapi
kami kemas. Now, we’re ready!
Tim liputan kami
terdiri dari 1 reporter, 1 campers, 1 host, dan 1 pendamping host .
Setelah menempuh jalur udara selama kurang lebih 2 jam, akhirnya kami
menginjakkan tanah Sulawesi Utara. Di bandara Sam Ratulangi, di kota Manado
dengan mottonya yaitu “ Si Tou Timou Tumou Tou” yang artinya “manusia hidup
untuk memanusiakan orang lain.” Wooohooo! Let’s start this journey! Laras was
so excited here. Ia bak tak ingin mengedipkan matanya satu detik pun. Kami
disambut oleh rekanan kami disana yang bertugas sebagai guide sekaligus driver.
Disana kami akan meliput beberapa item diantaranya buah pala, aneka olahan
kelapa, kacang merah, udang Galah dan bubur Manado. Hari pertama kami habiskan
untuk istirahat karena hari esok kami akan berangkat pagi-pagi ke Pasar
Tomohon.
Semangat pagiiii
Manadooo!. Angin pagi berhembus semilir, segar menerpa wajahku, hempasan angin dari laut membuat
rambutku yang tergerai terpaksa mengikuti arah angin, seolah menyolek wajahku
pelan. Kota Manado memang dikelilingi dengan laut lepas. Tak perlu mencari
daerah tertentu untuk melihat laut lepas, begitu kami keluar pintu penginapan (di dalam kota) kami sudah disapa oleh birunya laut karena daratan manado terbilang kecil
dibanding lautnya. Setelah sarapan kami bergegas menuju lokasi liputan pertama
yaitu Pasar Tomohon. Jalanan berliku-liku dan menanjak kami lewati., di samping kiri dan kanan Laras lihat rumah-rumah penduduk terbuat dari kayu, ya rumah panggung biasa orang menyebutnya. Sepanjang perjalanan juga tak jarang ada anjing hutan berkeliaran, kata pak supir kita harus berhati-hati jika sedang berkendara, karena jika kita menabrak anjing tersebut kita akan dimintai denda oleh si empunya. Yaitu, 100 ribu per puting susu anjing tersebut. Haha lucu juga ya peraturan di sini mereka sangat memuliakan hewan piaraannya. Perjalanan
dari kota menuju Tomohon memang membutuhkan waktu yang cukup lama.
 |
Salah satu rumah narasumber kami. |
Sepanjang perjalanan di dalam mobil, Laras tak banyak bicara. Hanya memandangi keluar jendela dan sesekali melihat ke arah mama yang ada di sebelahnya, lalu kami berdua tersenyum sambil berdoa di dalam hati semoga pekerjaan kami dimudahkan oleh Allah, Amin.
Lantas,
Laras melanjutkan memejamkan matanya dalam mobil karena rasa kantuk yang masih
menggelayutinya. Sesampainya disana Laras bangun dengan badan yang fresh! Yeay!
Sebelum mulai kami sempat mengambil momen di depan papan ‘Pasar Tomohon’
*cekreeek *cheeseeee :D

Seperti suasana
pasar tradisional kebanyakan, pagi-pagi gini sudah ramai dengan pembeli, bau
amis dari ikan menyeruak dimana-mana, juga teriakan para pedagang yang
menjajakan barang dagangannya. Aneka sayur mayur, bumbu-bumbu dapur, ayam,
daging sapi daaaann...., tunggu dulu. Itu apa ya? Laras menghentikan
langkahnya sebentar, mengernyitkan dahinya dan memerhatikan apa yang diliatnya
dari kejauhan. Laras bingung juga terkejut, ia berpikir kalau ia salah masuk
pasar. Tidak, ini benar kok Pasar Tomohon. Kakak-kakak juga masih ada di depan
laras. Tapi kenapa disini ada beberapa hewan buas? Ooooh, ternyata disini semua
hewan berkaki empat menjadi santapan khas juga makanan sehari-hari masyarakat
manado. Diantaranya ada babi, anjing, kelelawar, kucing, tikus, bahkan ular.
Wow, di depan mata kepala laras sendiri para penjual menimbang dan
memotong daging ular, anjing dan kelelawar dikuliti lalu dibakar, juga babi yang baru saja diburu lantas diusung
menggunakan motor ke pasar. Laras juga melihat sendiri babi itu yang kemudian
dipotong lehernya lalu dikeluarkan isi perutnya, dipotong beberapa bagian,
ditimbang dan dijual. Semua kegiatan itu terlihat biasa seperti layaknya
pasar-pasar tradisional kebanyakan.
 |
Tikus dan kelelawar yang sudah dibakar |
 |
Babi hutan yang baru diburu,
lalu dipotong sang penjual |
 |
Ular yang ditimbang, dipotong,
lalu dibungkus. |
Walaupun Laras merasa risih dan jijik tapi ia tak mau
memperlihatkannya berlebihan, takut menyinggung penjual atau pembeli di sekelilingnya.. Setelah
melihat-lihat lalu Laras PTC (piece to camera) atau menjelaskan pada sobat
kolik apa-apa yang dilihatnya, ia memegang salah satu kelelawar yang di
gantung-gantung di atas meja penjajanya.. Laras menjelaskan ia ada di pasar
tomohon, lalu apa saja yang dijual disana, termasuk seekor kelelawar yang sudah
dibakar yang ada di tangan kanannya, tentunya di bimbing oleh kakak reporter kami. Setelah berjalan-jalan sebentar lalu Laras
dan tim menuju tempat menjual bubur manado yang hanya beberapa langkah dari
pasar. Yang mana, itulah sasaran liputan kami.
 |
Nyam, gimana rasa Bubur Manadonya? |
Sedikit melihat proses
pembuatan, lalu Laras mencoba bubur manado atau Tinutuan yang sangat berbeda
dari bubur yang biasa ia makan. Dalam bubur manado ada campuran sayuran,
seperti kangkung, jagung, kacang panjang, daun kemangi, juga ada ikan asin dan
ikan cakalang (tongkol). Hmmm nyaaam sambil menikmati bubur manadonya Laras bercerita
tentang rasa kepada camera alias sobat kolik. Walaupun masih canggung memang,
karena kali pertamanya harus menatap lensa kamera yang serasa menatapnya balik
dan kami saling bertatapan. Haha! It’s really awkward I knew, but slowly but
sure we became to be a great partner.
Day 3 in Manadooo! Hari ini Laras dan Tim bergegas untuk mencari talent alias teman-teman
yang menemani Laras syuting/liputan. Karena hari itu hari libur, maka kami
menuju rumah salah satu warga sekitar yang memang sudah dihubungi oleh Kakak
reporter. Sesampainya disana Laras melihat sudah banyak anak-anak sebayanya
berkumpul di satu rumah. Mereka sedang berbincang-bincang dan bercanda bersama.
Lalu Laras dan semua turun dari mobil. Kakak reporter bertemu dengan ketua RT
disana dan berbincang sebentar, Laras yang sudah turun dari mobil langsung
menebarkan senyuman pada semua teman-teman barunya itu. Walaupun tatapan mereka
masih malu-malu atau bahkan ada yang takut karena melihat orang asing yang tak
pernah ia lihat. Apalagi dengan melihat sebuah kamera yang dibawa oleh Kakak
campers, mata mereka tertuju pada kamera lalu melihat kami satu persatu sambil
berbisik-bisik dengan teman-teman sebelahnya, kadang senyuman tipis tersirat
dalam wajahnya. Okey, waktunya casting teman-teman! Ayo, siapa yang berani maju
ke depan? Kami sudah berkumpul dan Laras berdiri bergabung dengan
teman-temannya. Kakak reporter menanyakan nama dari anak-anak itu satu persatu.
Kemudian Kakak reporter menunjuk salah satu dari anak itu untuk maju ke depan
dan memperkenalkan diri. Namun, semua tampak masih malu-malu. Lantas, Kakak
reporter menyuruh Laras sebagai contoh. Dan, Laras pun maju lalu memperkenalkan
diri. Dengan suaranya yang masih cempreng didengar..hehe, maklum waktumitu masih kelas 5 sd, ia memperkenalkan dirinya di
hadapan teman-teman barunya. Setelah
itu, Laras mempersilakan salah satu dari temannya untuk maju ke depan “Ayo,
sekarang giliran kamu” :D
Setelah
ada beberapa yang maju ke depan, kemudian Kakak reporter menyuruh Laras untuk
menari dan teman-teman lainnya mengikuti gerakannya dengan diiring musik
seadanya, meski awalnya malu-malu namun akhirnya Laras berani menunjukkan
kebolehannya itu. “ Ayo temen-temen kayak gini niiih :D nah, iya gitu tuuuh”
Laras menari-nari sambil melihat teman-temannya dan tersenyum riang. Setelah
itu, Kakak reporter, campers dan Laras berunding, kira-kira siapa nih yang akan
menemani Laras? “Kayaknya yang itu tuh, laki-laki yang kurus itu kak!” Usul
Laras sambil berbisik dan sedikit menunjuk anak laki-laki yang ia maksud.
Dan
yak! Setelah berunding terpilihlah 3 anak yang dapat menemani Laras syuting
untuk beberapa hari. Ialah Echi, Juan, dan Arini. Yeaaay wajah mereka tampak
girang dan begitu antusias. Selamat yaa hehe. Terimakasih Kakak reporter, Laras senang dilibatkan dalam pencarian anak-anak berbakat disini. Dengan memiliki teman baru,
Laras jadi merasa tidak sendirian. Karena, Laras bisa bercanda
tawa dan berbagi
cerita menarik bersama mereka. :D
 |
With Echi and Arini ;) |
Selain
mencari talent, hari itu Laras juga meliput proses pembuatan tepung kelapa di
pabrik yang jaraknya lumayan jauh dari kota. Ya, di Manado memang terkenal
kelapanya. Apalagi pohon-pohon kelapa disini tinggi- tinggi sekali! Kurus dan tinggi,
itulah yang Laras lihat sepanjang perjalanan menuju pabrik tak seperti pohon
kelapa yang biasa ia lihat di pulau Jawa. Sesampainya disana, Kakak reporter bertemu dengan
narasumber yang sudah dihubungi dari Jakarta. Kemudian kami mulai meliputnya,
berawal dari gimmick Laras duduk santai sambil memegang kepalanya di atas
tumpukkan kelapa. Clip on sudah terpasang, audio aman, let’s go!
 |
di dalam pabrik tepung kelapa :D |
Proses
yang lumayan panjang, Laras juga memakai masker agar tetap steril. Dari mulai
kelapa di kupas, dibuka, diambil airnya, daging buahnya dipisahkan,
penggilingan, pengeringan, sampaaaaai menjadi tepung kelapa. Dalam pabrik, Laras
yang ditemani salah satu staff pabrik mengelilingi setiap proses yang ada.
Sambil berkelilinng, Ibu itu menjelaskan pada Laras setiap prosesnya, Laras
juga melontarkan beberapa pertanyaan tentang proses ini(yang diarahkan oleh kakak reporter tentunya). Proses terakhir adalah
packing. Seluruh tepung kelapa yang sudah jadi dikemas dan siap untuk dikirim
ke dalam dan luar negeri.
 |
Tepung Kelapa sudah jadi! |
Selesai
juga hari ini! Huuuh Laras merebahkan badannya ke atas kasur. Akhirnya meluk
kasur juga :D Oh iya, buka facebook ah. Laras mengambil laptopnya yang sengaja
ia bawa dari rumah. Tak tik tak tik. Suara jemari Laras mengetik email dan
password facebooknya. Log in! Ia segera membuka kolom chatnya untuk melihat
siapa saja yang sedang online di facebook. Aaaah! Ternyata banyak teman-temannya
yang langsung mengajak Laras chat. “LARAAAASS! Apa Kabaaar??!” “Gue kangen lo
Larrrr” “Lo kapan pulang Larrr?” “Lar, si ini nanyain lo tuh” “Lar, tau gak
siiih gue pengen curhatt” “Laraas gimana di Manado?” “ Kok lama banget sih Lar?
Lo pulangnya kapan?” baca chat dari temen-temennya Laras makin galau to the max nihhhh.. HAHA. Wajah teman-teman Laras sekejap berpendaran di pelupuk matanya, suara canda tawa mereka bagai menjadi backsound dalam benak Laras yang sedang melamuni keseruan kelas 5D. Rindu sangaaat. Huufft bakalan banyak moment yang kelewat nih. I really missed you all guys. :(
Kalo di kamar nih, pas lagi trip keluar kota mama suka banget bertingkah aneh, lucu kocak, pokoknya doin' some random things in front of me or with ME HAHA! My mom is my moodbooster ;D Tingkah laku mama ini dapat menghibur dan mengusap rasa galau Laras.
Naaah karena facebook waktu itu sedang maraknya, maka hasil liputan tadi siang Laras langsung upload malam itu. Daaan teman-temanpun banyak yang mengkomentarinya. Senang rasanya, walaupun jauh tapi masih bisa berkomunikasi sama temen-temen. Berkunjung kedaerah-daerah yang laras belum pernah kunjungi, dengan mengemban tugas dari kakak produser ini merupakan tantangan baru laras. Thank you Allah for your kindness and blessings.. . Dalam doa Laras mengucapkan syukur lalu menarik selimutnya. "Have a nice dream yaa" kata terakhir yang Laras baca dalam chatnya dengan R membuatnya tersenyum dalam lelap. :)
Keesokan harinya masih di Manado, liputan berlangsung sejak pagi. Hari ini jadwalnya adalah masak. Jadi nih, liputan Koki Cilik itu ada 3 segmen yang pertama kunjungan, games, lalu masak. Kalo kunjungan itu contohnya kunjungan ke pabrik-pabrik, atau ke rumah produksi suatu makanan. Biasanya hanya Laras dan narasumber saja di segmen kunjungan. Sedangkan games, butuh beberapa talent (anak-anak daerah setempat) untuk ikut berpartisipasi dalam permainan yang sudah disiapkan oleh tim. Di Manado kami membuat 2 games yaitu memilih kelapa dan menangkap udang galah. Dalam games juga ada rintangan-rintangannya, seperti lompat karung, berlari sambil menggendong temannya dll. Untuk pengambilan gambar saat segmen games harus di tempat outdoor, maka kami butuh cahaya matahari yang terang.
 |
Pengenalan bahan dulu yaaa.. Clip onnya udah nyala? |
 |
Memasak di tepi Danau Tondano |
 |
Hingga petang. Kami pun bergegas kembali ke hotel, dengan
mengangkut kompor dan alat-alat masak lainnya. |
 |
Hmmm, Subhanallah indahnya tanah airku.... |
Begitu pula halnya dengan memasak, yang lebih sering di outdoor. Dan persiapan yang harus well prepared, karena melibatkan orang banyak, masyarakat setempat, chef hotel, talent dll. Karena ini liputan proses pembuatan, jadi pengambilan gambarnya sangat detil, tambah lagi dikerjakan hanya dengan 1 kamera (liputan kunjungan) 2 kamera (masak dan games). Dalam Koki Cilik, segmen memasak selalu ada orang dewasa yang memang piawai memasak masakan khas daerah tersebut. Panas terik matahari, angin dan hujan sudah menjadi sahabat baru Laras saat itu. Mengeluh bukan kebiasaan Laras, mengeluh malah akan . menghambat pekerjaan. walau lelah lLaras mencoba menikmatinya, karena inilah salah sati cita-cita Laras "jadi Presenter". Jika letih.., cukup dengan menatap mata mama, entah kenapa dikedalamannya aku menjadi kuat :)
 |
Games menangkap Udang Galah! Ayooo ayooo!! |
Kadang Laras dan mama merasa cemas, khawatir cuaca tiba-tiba mendung dan hujan. Hingga menyebabkan syuting ditunda keesokan harinya yang mengharuskan kami 'extent'. Itu yang tidak kami harapkan.
 |
Games udang galah di Pantai Arakan, Sulawesi Utara |
 |
Laras dan Udang Galah |
 |
Persiapan games kelapa |
Melihat kelucuan anak-anak daerah membuat Laras terhibur. Bahkan Laras banyak belajar dari mereka. Misalkan tentang bahasa daerah yang baru Laras dengar, tentang keluguan, ketika pengambilan gambar yang diulang-ulang tetapi mereka tetap melakukan dengan tertawa gembira.
Ingat sekali waktu itu Laras baru sampai hotel di Manado, kemudian salah satu pelayan hotel menyapanya dan berkata "Pe gagah sekali ngana" karena masih baru tiba di tanah Minahasa ini, Laras bingung dan tidak mengerti, lalu ia bertanya pada pelayan itu "Maaf mbak, artinya apa ya? hehe" "Oh, itu artinya cantik sekali kamu" "Wah, terimakasih mbak. Mbak juga gagah sekali hehe" :)
Satu hal lagi yang Laras ingat dari Manado, adalah lagunya yang sering didengar di radio dalam mobil. Begini liriknya "aroroooiii.. aroroooiii~" entah apalah artinya, namun irama lagu itu enak didengar. Karena lagu itu sering kami dengar bersama dalam mobil, maka lagu itu dijadikan gimmick dalam liputan Kacang Goyang. Laras berjalan di toko oleh-oleh sambil menyanyikan lagu aroroi dan bergoyang-goyang~
 |
Bersama kakak Reporter dan pramuniaga toko Merciful Building (malam) |
Alhamdulillah! Hari ke-9 liputan kami telah selesai. We did it! :)
So, keesokan harinya adalah waktunya kita pulaaaang, kembali ke Jakarta..
 |
Bersama rekan kami di Manado, terimakasih atas kerjasamanya Pak.
Salam hormat dari kami. |
 |
Berbagi, bercanda tawa, bersama mereka. Terimakasih teman
suatu saat nanti Laras akan kembali. :) |
Sebelum pulang, Laras dan tim tak lupa membeli oleh-oleh sekedarnya di Merciful Building tempat kami mengambil beberapa item liputan. Kami berpamitan pada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran liputan kami. Terimakasih yang tak terhingga kepada Kakak produser, reporter, dan campers yang telah menugaskan Laras ke tanah Manado ini. Laras dapat banyak pengalaman dan pengetahuan yang tak dapat diukur dengan materi. Sampai ketemu di liputan berikutnyaaaa. Thank you for the experience Manado!
Bye 0431 Hello again 021!
Di sekolah.....
Mbak Laras tali sapatunya! Iya ma! Jangan lupa senyum dan sopan ya naak! Laras menoleh sebentar ke arah mama sambil melontarkan senyum lalu berlari menuju kelasnya karena bel sudah berbunyi, terdengar dari area parkir.
Dengan wajah yang sumringah (kata otang Jawa) Laras menyambut hari pertamanya kembali ke sekolah. Rasanya seperti pertama kali masuk sekolah, hati ini berdegup terus-menerus, sambil melangkah pasti ia mengucap Bismillah dalam hati.
Dengan hati yang masih berdegup, perlahan ia membuka pintu kelasnya. *ceklek
Laras membuka pintu kelasnya. Sontak seluruh mata tertuju kepada Laras yang sedang berdiri di balik pintu kelas dan tersenyum manis. Seketika waktu terasa berhenti. Ada keheningan aneh yang terjadi sangat cepat. Tatapan teman-teman di kelas seolah tak percaya akan kehadiran Laras kembali. "LARAAAASSS! OMG!" "Gue kangen banget sama lo Larrrr!" "Aaaaaaah! Larasssss!" :') Gue juga kangen kangen kangeeen banget sama kalian semuaaa... Sapaan teman-teman membuat senyum Laras makin merekah dan merona. Teman-teman Laras memelukinya menyambutnya kembali dengan hangat. Kegaduhan yang riang pagi itu. Diantara keramaian teman-teman, Laras menoleh ke arah yang berbeda dan melihat sosok yang ia sangat rindukan juga. Hmm makhluk itu lagi, Laras tersenyum padanya sambil bicara dalam hati "Hey, kamu apakabar?" :) matanya menyambut seraya berkata "Welcome back to the class ya" :) Laras tersipu, menunduk, kemudian mengalihkan pandangan pada teman-temannya. Betapa senangnya mendengar kembali riuh teman-teman berbincang, mereka menceritakan kembali kejadian-kejadian di kelas selama Laras tak ada bersama mereka. You made my day! :)

Salam @LarasArdhia8
Wuuuy...ceritanya asyik sekali.... ga sabar nih nunggu cerita yg ada aku.... hehehe.... sukses ya laras....
ReplyDelete(Verry911.blogspot.com)
woh ternyata ini cerita liputan pertama Laras, seru banget kayaknya, Ras :D
ReplyDeleteciyee R siapa tuh? haha XD
mau promosi masuk kesini ya....
ReplyDeleteada yang seru ni.......
http://arraybudhys60v5.wordpress.com
http://budipangestu.blogspot.com
oke terimakasihya......
Hehe Alhamdulillah, makasih Pakde Verry.. Udah baca yg bagian pertamany blm? :)
ReplyDelete@Ramy kamu bisa baca di The Real Me pertamanya yaaa :)
Bagus banget ras,, ntar klau udah tamat SMA, ambil kuliah jurnalis aja ya ras,, hehe
ReplyDeletenice post, rass.. ditunggu postingan selanjutnya :)
ReplyDeleteserasa pengen kembali muda....
ReplyDeleteItu yang "Koki Cilik Trip to Manado" ada hasil videonya apa nggak, kak?
ReplyDelete