Pages

The Real Me 2-(Maret 2010)





Hai semuaaaa! Apa kabarnya hari ini? Semoga baik-baik yaaa.. Maaf kalo nunggu lama buat bagian kedua ini hehe.. Oh iya, sebelum dimulai snack dan secangkir kopi udah ready kan ya? Haha. Yuk mari kita mulaaaai *jengjeeeeng
Trip (perjalanan liputan) untuk pertama kalinya, Laras ditugaskan ke Manado. Pagi hari itu, kira-kira pukul 10. Mama mendapat telepon dari salah seorang Reporter Koki Cilik, mengabarkan kalau besok Laras akan trip bersama timnya ke Manado selama 10 hari. Dengan wajah dan mata berbinar mama memberitahukannya padaku. “Mbak Laras, besok kita berangkat syuting nak, ke Manado!” mama terlihat senang namun kegugupannya tak bisa ditutupi. Seraya berjalan kesana-kemari, matanya terus berbinar, sambil berpikir apa-apa saja yang harus dipersiapkan untuk perjalanan panjang ini. Laras yang sedang leyeh-leyeh, karena hari itu memeng hari libur, sontak berdiri sembari menghampiri mamanya dengan sedikit berlari , “Kemana ma? Manado?!” Laras bergumam senang ‘Manado, Manado, Manado’ lalu Laras sibuk balik ke kamar mencari-cari peta yang ada di rak bukunya. Setelah menemukannya ia langsung membukanya mencari-cari letak kota Manado. Jarinya menunjuk dan matanya bergerak dengan cepat. “Maa! Ini ma! Nanti kita kesini!” Laras memanggil-manggil mamanya sambil menunjuk ke arah pulau yang nampak seperti huruf ‘K’. 
Mama menghampiri laras dengan tergopoh-gopoh dan melihat apa yang ditunjuknya. “Waaaah, iya Mbak Laras, jauh juga yaaa? Kita disini nih, (menunjuk pulau jawa) lalu ke ujung pulau sulawesi! Kita naik pesawat nak!” kami bertatapan dan saling melempar senyum. Maklum kami memang belum pernah pergi ke luar jawa bersama keluarga. Laras tersenyum lebar dan memeluk erat mama. Setelah emosi sudah menurun, kami bergegas untuk packing (menyiapkan segala sesuatunya dan keperluan kami sepanjang perjalanan). Karena kami, tidak ingin menyusahkan pimpinan perjalanan kami (reporter) maka vitamin, obat-obatan, dan keperluan pribadi kami siapkan dengan baik. *sreeet beberapa tas sudah rapi kami kemas. Now, we’re ready!

Tim liputan kami terdiri dari 1 reporter, 1 campers, 1 host, dan 1 pendamping host . Setelah menempuh jalur udara selama kurang lebih 2 jam, akhirnya kami menginjakkan tanah Sulawesi Utara. Di bandara Sam Ratulangi, di kota Manado dengan mottonya yaitu “ Si Tou Timou Tumou Tou” yang artinya “manusia hidup untuk memanusiakan orang lain.” Wooohooo! Let’s start this journey! Laras was so excited here. Ia bak tak ingin mengedipkan matanya satu detik pun. Kami disambut oleh rekanan kami disana yang bertugas sebagai guide sekaligus driver. Disana kami akan meliput beberapa item diantaranya buah pala, aneka olahan kelapa, kacang merah, udang Galah dan bubur Manado. Hari pertama kami habiskan untuk istirahat karena hari esok kami akan berangkat pagi-pagi ke Pasar Tomohon.

Semangat pagiiii Manadooo!. Angin pagi berhembus semilir, segar menerpa wajahku, hempasan angin dari laut membuat rambutku yang tergerai terpaksa mengikuti arah angin, seolah menyolek wajahku pelan. Kota Manado memang dikelilingi dengan laut lepas. Tak perlu mencari daerah tertentu untuk melihat laut lepas, begitu kami keluar pintu penginapan (di dalam kota)  kami sudah disapa oleh birunya laut karena daratan manado terbilang kecil dibanding lautnya. Setelah sarapan kami bergegas menuju lokasi liputan pertama yaitu Pasar Tomohon. Jalanan berliku-liku dan menanjak kami lewati., di samping kiri dan kanan Laras lihat rumah-rumah penduduk terbuat dari kayu, ya rumah panggung biasa orang menyebutnya. Sepanjang perjalanan juga tak jarang ada anjing  hutan berkeliaran, kata pak supir kita harus berhati-hati jika sedang berkendara, karena jika kita menabrak anjing tersebut kita akan dimintai denda oleh si empunya. Yaitu, 100 ribu per puting susu anjing  tersebut. Haha lucu juga ya peraturan di sini mereka sangat memuliakan hewan piaraannya. Perjalanan dari kota menuju Tomohon memang membutuhkan waktu yang cukup lama. 


Salah satu rumah narasumber kami.
Sepanjang perjalanan di dalam mobil, Laras tak banyak bicara. Hanya memandangi keluar jendela dan sesekali melihat ke arah mama yang ada di sebelahnya, lalu kami berdua tersenyum sambil berdoa di dalam hati semoga pekerjaan kami dimudahkan oleh Allah, Amin. 
Lantas, Laras melanjutkan memejamkan matanya dalam mobil karena rasa kantuk yang masih menggelayutinya. Sesampainya disana Laras bangun dengan badan yang fresh! Yeay! Sebelum mulai kami sempat mengambil momen di depan papan ‘Pasar Tomohon’ *cekreeek *cheeseeee :D

Seperti suasana pasar tradisional kebanyakan, pagi-pagi gini sudah ramai dengan pembeli, bau amis dari ikan menyeruak dimana-mana, juga teriakan para pedagang yang menjajakan barang dagangannya. Aneka sayur mayur, bumbu-bumbu dapur, ayam, daging sapi daaaann...., tunggu dulu. Itu apa ya? Laras menghentikan langkahnya sebentar, mengernyitkan dahinya dan memerhatikan apa yang diliatnya dari kejauhan. Laras bingung juga terkejut, ia berpikir kalau ia salah masuk pasar. Tidak, ini benar kok Pasar Tomohon. Kakak-kakak juga masih ada di depan laras. Tapi kenapa disini ada beberapa hewan buas? Ooooh, ternyata disini semua hewan berkaki empat menjadi santapan khas juga makanan sehari-hari masyarakat manado. Diantaranya ada babi, anjing, kelelawar, kucing, tikus, bahkan ular. Wow, di depan mata kepala laras sendiri  para penjual menimbang dan memotong daging ular, anjing dan kelelawar dikuliti lalu dibakar, juga  babi yang baru saja diburu lantas diusung menggunakan motor ke pasar. Laras juga melihat sendiri babi itu yang kemudian dipotong lehernya lalu dikeluarkan isi perutnya, dipotong beberapa bagian, ditimbang dan dijual. Semua kegiatan itu terlihat biasa seperti layaknya pasar-pasar tradisional kebanyakan. 
Tikus dan kelelawar yang sudah dibakar
Babi hutan yang baru diburu,
lalu dipotong sang penjual

Ular yang ditimbang, dipotong,
lalu dibungkus.
Walaupun Laras merasa risih dan jijik tapi ia tak mau memperlihatkannya berlebihan, takut menyinggung penjual atau pembeli di sekelilingnya.. Setelah melihat-lihat lalu Laras PTC (piece to camera) atau menjelaskan pada sobat kolik apa-apa yang dilihatnya, ia memegang salah satu kelelawar yang di gantung-gantung di atas meja penjajanya.. Laras menjelaskan ia ada di pasar tomohon, lalu apa saja yang dijual disana, termasuk seekor kelelawar yang sudah dibakar yang ada di tangan kanannya, tentunya di bimbing oleh kakak reporter kami. Setelah berjalan-jalan sebentar lalu Laras dan tim menuju tempat menjual bubur manado yang hanya beberapa langkah dari pasar. Yang mana, itulah sasaran liputan kami.


Nyam, gimana rasa Bubur Manadonya?
 Sedikit melihat proses pembuatan, lalu Laras mencoba bubur manado atau Tinutuan yang sangat berbeda dari bubur yang biasa ia makan. Dalam bubur manado ada campuran sayuran, seperti kangkung, jagung, kacang panjang, daun kemangi, juga ada ikan asin dan ikan cakalang (tongkol). Hmmm nyaaam sambil menikmati bubur manadonya Laras bercerita tentang rasa kepada camera alias sobat kolik. Walaupun masih canggung memang, karena kali pertamanya harus menatap lensa kamera yang serasa menatapnya balik dan kami saling bertatapan. Haha! It’s really awkward I knew, but slowly but sure we became to be a great partner.

Day 3 in Manadooo! Hari ini Laras dan Tim bergegas untuk mencari talent alias teman-teman yang menemani Laras syuting/liputan. Karena hari itu hari libur, maka kami menuju rumah salah satu warga sekitar yang memang sudah dihubungi oleh Kakak reporter. Sesampainya disana Laras melihat sudah banyak anak-anak sebayanya berkumpul di satu rumah. Mereka sedang berbincang-bincang dan bercanda bersama. Lalu Laras dan semua turun dari mobil. Kakak reporter bertemu dengan ketua RT disana dan berbincang sebentar, Laras yang sudah turun dari mobil langsung menebarkan senyuman pada semua teman-teman barunya itu. Walaupun tatapan mereka masih malu-malu atau bahkan ada yang takut karena melihat orang asing yang tak pernah ia lihat. Apalagi dengan melihat sebuah kamera yang dibawa oleh Kakak campers, mata mereka tertuju pada kamera lalu melihat kami satu persatu sambil berbisik-bisik dengan teman-teman sebelahnya, kadang senyuman tipis tersirat dalam wajahnya. Okey, waktunya casting teman-teman! Ayo, siapa yang berani maju ke depan? Kami sudah berkumpul dan Laras berdiri bergabung dengan teman-temannya. Kakak reporter menanyakan nama dari anak-anak itu satu persatu. Kemudian Kakak reporter menunjuk salah satu dari anak itu untuk maju ke depan dan memperkenalkan diri. Namun, semua tampak masih malu-malu. Lantas, Kakak reporter menyuruh Laras sebagai contoh. Dan, Laras pun maju lalu memperkenalkan diri. Dengan suaranya yang masih cempreng  didengar..hehe, maklum waktumitu masih kelas 5 sd,  ia memperkenalkan dirinya di hadapan teman-teman  barunya. Setelah itu, Laras mempersilakan salah satu dari temannya untuk maju ke depan “Ayo, sekarang giliran kamu” :D
Setelah ada beberapa yang maju ke depan, kemudian Kakak reporter menyuruh Laras untuk menari dan teman-teman lainnya mengikuti gerakannya dengan diiring musik seadanya, meski awalnya malu-malu namun akhirnya Laras berani menunjukkan kebolehannya itu. “ Ayo temen-temen kayak gini niiih :D nah, iya gitu tuuuh” Laras menari-nari sambil melihat teman-temannya dan tersenyum riang. Setelah itu, Kakak reporter, campers dan Laras berunding, kira-kira siapa nih yang akan menemani Laras? “Kayaknya yang itu tuh, laki-laki yang kurus itu kak!” Usul Laras sambil berbisik dan sedikit menunjuk anak laki-laki yang ia maksud.
Dan yak! Setelah berunding terpilihlah 3 anak yang dapat menemani Laras syuting untuk beberapa hari. Ialah Echi, Juan, dan Arini. Yeaaay wajah mereka tampak girang dan begitu antusias. Selamat yaa hehe. Terimakasih Kakak reporter, Laras senang dilibatkan dalam pencarian anak-anak berbakat disini. Dengan memiliki teman baru, Laras jadi merasa tidak sendirian. Karena, Laras bisa bercanda 
tawa dan berbagi cerita menarik bersama mereka. :D



With Echi and Arini ;)


Selain mencari talent, hari itu Laras juga meliput proses pembuatan tepung kelapa di pabrik yang jaraknya lumayan jauh dari kota. Ya, di Manado memang terkenal kelapanya. Apalagi pohon-pohon kelapa disini tinggi- tinggi sekali! Kurus dan tinggi, itulah yang Laras lihat sepanjang perjalanan menuju pabrik tak seperti pohon kelapa yang biasa ia lihat di pulau Jawa. Sesampainya disana, Kakak reporter bertemu dengan narasumber yang sudah dihubungi dari Jakarta. Kemudian kami mulai meliputnya, berawal dari gimmick Laras duduk santai sambil memegang kepalanya di atas tumpukkan kelapa. Clip on sudah terpasang, audio aman, let’s go!
di dalam pabrik tepung kelapa :D
Proses yang lumayan panjang, Laras juga memakai masker agar tetap steril. Dari mulai kelapa di kupas, dibuka, diambil airnya, daging buahnya dipisahkan, penggilingan, pengeringan, sampaaaaai menjadi tepung kelapa. Dalam pabrik, Laras yang ditemani salah satu staff pabrik mengelilingi setiap proses yang ada. Sambil berkelilinng, Ibu itu menjelaskan pada Laras setiap prosesnya, Laras juga melontarkan beberapa pertanyaan tentang proses ini(yang diarahkan oleh kakak reporter tentunya). Proses terakhir adalah packing. Seluruh tepung kelapa yang sudah jadi dikemas dan siap untuk dikirim ke dalam dan luar negeri.
Tepung Kelapa sudah jadi!

Selesai juga hari ini! Huuuh Laras merebahkan badannya ke atas kasur. Akhirnya meluk kasur juga :D Oh iya, buka facebook ah. Laras mengambil laptopnya yang sengaja ia bawa dari rumah. Tak tik tak tik. Suara jemari Laras mengetik email dan password facebooknya. Log in! Ia segera membuka kolom chatnya untuk melihat siapa saja yang sedang online di facebook. Aaaah! Ternyata banyak teman-temannya yang langsung mengajak Laras chat. “LARAAAASS! Apa Kabaaar??!” “Gue kangen lo Larrrr” “Lo kapan pulang Larrr?” “Lar, si ini nanyain lo tuh” “Lar, tau gak siiih gue pengen curhatt” “Laraas gimana di Manado?” “ Kok lama banget sih Lar? Lo pulangnya kapan?” baca chat dari temen-temennya Laras makin galau to the max nihhhh.. HAHA. Wajah teman-teman Laras sekejap berpendaran di pelupuk matanya, suara canda tawa mereka bagai menjadi backsound dalam benak Laras yang sedang melamuni keseruan kelas 5D. Rindu sangaaat. Huufft bakalan banyak moment yang kelewat nih. I really missed you all guys. :(

Kalo di kamar nih, pas lagi trip keluar kota mama suka banget bertingkah aneh, lucu kocak, pokoknya doin' some random things in front of me or with ME HAHA! My mom is my moodbooster ;D Tingkah laku mama ini dapat menghibur dan mengusap rasa galau Laras.
Naaah karena facebook waktu itu sedang maraknya, maka hasil liputan tadi siang Laras langsung upload malam itu. Daaan teman-temanpun banyak yang mengkomentarinya. Senang rasanya, walaupun jauh tapi masih bisa berkomunikasi sama temen-temen. Berkunjung kedaerah-daerah yang laras belum pernah kunjungi, dengan mengemban tugas dari kakak produser ini merupakan tantangan baru laras. Thank you Allah for your kindness and blessings.. . Dalam doa Laras mengucapkan syukur lalu menarik selimutnya. "Have a nice dream yaa" kata terakhir yang Laras baca dalam chatnya dengan R membuatnya tersenyum dalam lelap. :)


Keesokan harinya masih di Manado, liputan berlangsung sejak pagi. Hari ini jadwalnya adalah masak. Jadi nih, liputan Koki Cilik itu ada 3 segmen yang pertama kunjungan, games, lalu masak. Kalo kunjungan itu contohnya kunjungan ke pabrik-pabrik, atau ke rumah produksi suatu makanan. Biasanya hanya Laras dan narasumber saja di segmen kunjungan. Sedangkan games, butuh beberapa talent (anak-anak daerah setempat) untuk ikut berpartisipasi dalam permainan yang sudah disiapkan oleh tim.  Di Manado kami membuat 2 games yaitu memilih kelapa dan menangkap udang galah. Dalam games juga ada rintangan-rintangannya, seperti lompat karung, berlari sambil menggendong temannya dll. Untuk pengambilan gambar saat segmen games harus di tempat outdoor, maka kami butuh cahaya matahari yang terang. 
Pengenalan bahan dulu yaaa.. Clip onnya udah nyala?
Memasak di tepi Danau Tondano


Hingga petang. Kami pun bergegas kembali ke hotel, dengan
mengangkut kompor dan alat-alat masak lainnya.
Hmmm, Subhanallah indahnya tanah airku....
Begitu pula halnya dengan memasak, yang lebih sering di outdoor. Dan persiapan yang harus well prepared, karena melibatkan orang banyak, masyarakat setempat, chef hotel, talent dll. Karena ini liputan proses pembuatan, jadi pengambilan gambarnya sangat detil, tambah lagi dikerjakan hanya dengan 1 kamera (liputan kunjungan) 2 kamera (masak dan games). Dalam Koki Cilik, segmen memasak selalu ada orang dewasa yang memang piawai memasak masakan khas daerah tersebut. Panas terik matahari, angin dan hujan sudah menjadi sahabat baru Laras saat itu. Mengeluh bukan kebiasaan Laras, mengeluh malah akan . menghambat pekerjaan. walau lelah lLaras mencoba menikmatinya, karena inilah salah sati cita-cita Laras "jadi Presenter". Jika letih.., cukup dengan menatap mata mama, entah  kenapa dikedalamannya aku menjadi kuat    :)
Games menangkap Udang Galah! Ayooo ayooo!!
Kadang Laras dan mama merasa cemas, khawatir cuaca tiba-tiba mendung dan hujan. Hingga menyebabkan syuting ditunda keesokan harinya yang mengharuskan kami 'extent'. Itu yang tidak kami harapkan. 
Games udang galah di Pantai Arakan, Sulawesi Utara
Laras dan Udang Galah
Persiapan games kelapa



Melihat kelucuan anak-anak daerah membuat Laras terhibur. Bahkan Laras banyak belajar dari mereka. Misalkan tentang bahasa daerah yang baru Laras dengar, tentang keluguan, ketika pengambilan gambar yang diulang-ulang tetapi mereka tetap melakukan dengan tertawa gembira.
Ingat sekali waktu itu Laras baru sampai hotel di Manado, kemudian salah satu pelayan hotel menyapanya dan berkata "Pe gagah sekali ngana" karena masih baru tiba di tanah Minahasa ini, Laras bingung dan tidak mengerti, lalu ia bertanya pada pelayan itu "Maaf mbak, artinya apa ya? hehe" "Oh, itu artinya cantik sekali kamu" "Wah, terimakasih mbak. Mbak juga gagah sekali hehe" :)

Satu hal lagi yang Laras ingat dari Manado, adalah lagunya yang sering didengar di radio dalam mobil. Begini liriknya "aroroooiii.. aroroooiii~" entah apalah artinya, namun irama lagu itu enak didengar. Karena lagu itu sering kami dengar bersama dalam mobil, maka lagu itu dijadikan gimmick dalam liputan Kacang Goyang. Laras berjalan di toko oleh-oleh sambil menyanyikan lagu aroroi dan bergoyang-goyang~
Bersama kakak Reporter dan pramuniaga toko Merciful Building  (malam)

Alhamdulillah! Hari ke-9 liputan kami telah selesai. We did it! :)
So, keesokan harinya adalah waktunya kita pulaaaang, kembali ke Jakarta.. 
Bersama rekan kami di Manado, terimakasih atas kerjasamanya Pak.
Salam hormat dari kami.
Berbagi, bercanda tawa, bersama mereka. Terimakasih teman
suatu saat nanti Laras akan kembali. :)
Sebelum pulang, Laras dan tim tak lupa membeli oleh-oleh sekedarnya di Merciful Building tempat kami mengambil beberapa item liputan. Kami berpamitan pada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran liputan kami. Terimakasih yang tak terhingga kepada Kakak produser, reporter, dan campers yang telah menugaskan Laras ke tanah Manado ini. Laras dapat banyak pengalaman dan pengetahuan yang tak dapat diukur dengan materi. Sampai ketemu di liputan berikutnyaaaa. Thank you for the experience Manado!
Bye 0431 Hello again 021!

Di sekolah.....

Mbak Laras tali sapatunya! Iya ma! Jangan lupa senyum dan sopan ya naak! Laras menoleh sebentar ke arah mama sambil melontarkan senyum lalu berlari menuju kelasnya karena bel sudah berbunyi, terdengar dari area parkir.
Dengan wajah yang sumringah (kata otang Jawa) Laras menyambut hari pertamanya kembali ke sekolah.  Rasanya seperti pertama kali masuk sekolah, hati ini berdegup terus-menerus, sambil melangkah pasti ia mengucap Bismillah dalam hati.
Dengan hati yang masih berdegup, perlahan ia membuka pintu kelasnya. *ceklek 
Laras membuka pintu kelasnya. Sontak seluruh mata tertuju kepada Laras yang sedang berdiri di balik pintu kelas dan tersenyum manis. Seketika waktu terasa berhenti. Ada keheningan aneh yang terjadi sangat cepat. Tatapan teman-teman di kelas seolah tak percaya akan kehadiran Laras kembali. "LARAAAASSS! OMG!" "Gue kangen banget sama lo Larrrr!" "Aaaaaaah! Larasssss!" :') Gue juga kangen kangen kangeeen banget sama kalian semuaaa... Sapaan teman-teman membuat senyum Laras makin merekah dan merona. Teman-teman Laras memelukinya menyambutnya kembali dengan hangat. Kegaduhan yang riang pagi itu. Diantara keramaian teman-teman, Laras menoleh ke arah yang berbeda dan melihat sosok yang ia sangat rindukan juga. Hmm makhluk itu lagi, Laras tersenyum padanya sambil bicara dalam hati "Hey, kamu apakabar?" :) matanya menyambut seraya berkata "Welcome back to the class ya" :) Laras tersipu, menunduk, kemudian mengalihkan pandangan pada teman-temannya. Betapa senangnya mendengar kembali riuh teman-teman berbincang, mereka menceritakan kembali kejadian-kejadian di kelas selama Laras tak ada bersama mereka. You made my day! :)



Salam @LarasArdhia8


  


























8 comments:

  1. Wuuuy...ceritanya asyik sekali.... ga sabar nih nunggu cerita yg ada aku.... hehehe.... sukses ya laras....
    (Verry911.blogspot.com)

    ReplyDelete
  2. woh ternyata ini cerita liputan pertama Laras, seru banget kayaknya, Ras :D
    ciyee R siapa tuh? haha XD

    ReplyDelete
  3. mau promosi masuk kesini ya....
    ada yang seru ni.......
    http://arraybudhys60v5.wordpress.com
    http://budipangestu.blogspot.com
    oke terimakasihya......

    ReplyDelete
  4. Hehe Alhamdulillah, makasih Pakde Verry.. Udah baca yg bagian pertamany blm? :)
    @Ramy kamu bisa baca di The Real Me pertamanya yaaa :)

    ReplyDelete
  5. Bagus banget ras,, ntar klau udah tamat SMA, ambil kuliah jurnalis aja ya ras,, hehe

    ReplyDelete
  6. nice post, rass.. ditunggu postingan selanjutnya :)

    ReplyDelete
  7. Itu yang "Koki Cilik Trip to Manado" ada hasil videonya apa nggak, kak?

    ReplyDelete

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com