Ardhia Pramesti Regita
Larasati. Akrab dipanggil laras. Duduk di bangku kelas 5 SD waktu itu. Sekolah
di SD Bakti Mulya 400. kegemaranku banyak. Dari mulai sepedahan keliling
komplek, main basket sama temen-temen, makan ayam goreng, main games di
komputer, renang, twitteran, update
instagram, eh iya twitter dan instagram masih belum booming saat itu, hangout sama temen-temen, travelling, menari-nari sendiri, kadang
suka bantuin motong-motong juga di dapur , dan ngomong ngomong sendiri dengan
berbagai ekspresi di depan cermin sambil bertingkah gila seperti apa yang ada
di pikirannya. Yaah, yang terakhir itu memang sering sekali dilakukan. Sampai
sampai suka di cari-cari mama gara-gara kelamaan di depan cermin. Duh,
kebanyakan gak sih..? Atau kurang? Nanti kita bahas lagi ya mengenai hobby.
Sip. Haha, yowes kita mulai dari mana nih enaknya? Oh, I know. Beranjak dari
sekolah dulu yaaa.
![]() |
Outbond= Character Buliding |
![]() |
Laras TK A |
![]() |
Meniti tali tambang. Sejauh 2 m. #outbond #TK A |
![]() |
Laras,Yayi,Bila setelah ikut lomba nasyid. |
![]() |
Drum band with Nada and Rasika *peace* |
Satu lagi
pengalaman kecil laras, saat kelas 1 sd ketika "Hari Anak
Nasional" tahun 2006 aku mengikuti lomba Teater Anak se-jakarta di Bentara
Budaya, Palmerah. Jakarta Pusat. Peranku hanya kecil saja, sebagai seekor tupai. Tapi aku
sangat menikmatinya. Hmmm lagian menurutku tak
ada itu yang namanya peran kecil dan peran besar, semua peran sama andilnya, semua saling melengkapi, saling dukung ,
saling memberi ruang, hingga terbentuk
harmoni. Indah sekali. Setelah turun dari panggung, ada dua orang kakak yang
memegang camera dan membawa mic diam-diam menghampiriku. Sambil membungkukkan
badannya, berjongkok seraya mensejajarkan badannya denganku (maklum badanku
masih sangat kecil kls 1 sd /6thn), Lalu ditatapnya mataku lekat-lekat sambil
tersenyum ramah kepadaku, lalu bertanya "Dek, tadi yang berperan sebagai
tupai ya? Kakak boleh tanya-tanya sebentar?" "Iya, boleh Kak" jawabku dengan
polos dan tersenyum lebar. Kemudian kakak itu melontarkan beberapa pertanyaan.
Salah satunya "Bagaimana tadi perasaannya ikut berperan dalam pementasan
dongeng rakyat ini?" Aku menjawabnya tanpa berfikir panjang degan polos dan spontan khas anak anak, "Seneng banget, seru apalagi yang nonton
ada bulenya. hehehe." Yaampun lucunya, malu laras mengingatnya. Memang
salah satu tamu dalam acara itu ada turis dari luar negeri. Pendongeng
legendaris Pak Raden, Bu Kasur dan Kak Seto juga turut hadir disana. Nah,
karena acara tersebut diliput oleh salah satu stasiun tv swasta maka orang
rumah dan teman-temanku ada yang melihat cuplikan wawancara tadi dimuat di
berita sore. Senangnya bisa berpartisipasi dalam event hari anak nasional. Alhamdulillah pengalamanbaru lagi..
Ketika tahun ajaran baru, tepatnya saat kenaikan kelas 3 Ayahku dipindah tugas ke Surabaya. Aku dan mama pun ikut 'boyongan'.., alias pindahan ha ha. Cari suasana baru juga temen-temen baru. Sedih juga ninggalin Jakarta, kota impian, kota sejuta warna, keluarga dan sanak saudara ada di sini. Tapi apa boleh buat, hidup selalu bergerak dan berubah, kita harus berani itu yang orang tuaku tanamkan selalu. Hidup itu adalah perubahan itu sendiri.,, mbak Laras gak boleh takut.., kan ada Allah.., begitu mama selalu mengingatkan. Kalo kita cuma berkecimpung di satu lingkup yang itu-itu aja orangnya, jadinya kita ada di 'comfort zone terus' artinya udah terbuai dengan rasa aman di satu lingkungan. Susah deh adaptasi dengan perubahan. . Makin banyak kenalan,makin banyak pengalaman, wawasan, menjadikan kita lebih bisa berfikir terbuka. Sotoy banget ya gueee. Tua bener bahasanyeee. Udeh kaya yang bener aja he he.., just share. Well, markijut. Mari kita lanjut.
Ketika tahun ajaran baru, tepatnya saat kenaikan kelas 3 Ayahku dipindah tugas ke Surabaya. Aku dan mama pun ikut 'boyongan'.., alias pindahan ha ha. Cari suasana baru juga temen-temen baru. Sedih juga ninggalin Jakarta, kota impian, kota sejuta warna, keluarga dan sanak saudara ada di sini. Tapi apa boleh buat, hidup selalu bergerak dan berubah, kita harus berani itu yang orang tuaku tanamkan selalu. Hidup itu adalah perubahan itu sendiri.,, mbak Laras gak boleh takut.., kan ada Allah.., begitu mama selalu mengingatkan. Kalo kita cuma berkecimpung di satu lingkup yang itu-itu aja orangnya, jadinya kita ada di 'comfort zone terus' artinya udah terbuai dengan rasa aman di satu lingkungan. Susah deh adaptasi dengan perubahan. . Makin banyak kenalan,makin banyak pengalaman, wawasan, menjadikan kita lebih bisa berfikir terbuka. Sotoy banget ya gueee. Tua bener bahasanyeee. Udeh kaya yang bener aja he he.., just share. Well, markijut. Mari kita lanjut.
Welcome to Kota Pahlawan!
Surabaya kota yang cukup panas. Beda dengan tempat tinggalku sebelumnya.
Orang-orangnya ramah. Dialeknya juga lumayan melekat di otakku. Seperti 'iya
ta?' 'arek iki yo opo seh' 'omahmu ndek ndi?' 'kon iki yo opo?" hahaha jadi ikutan flashback nih.
Disana, aku dan mama berkunjung ke beberapa sekolah untuk disurvey.Bukan
mlaku-mlaku nang tunjungan, tapi mlaku-mlaku nang sekolahan :p Akhirnya kami
memutuskan untuk bersekolah di SD Al-Azhar Surabaya untuk semester pertama.
Sekolah ini masih sangat baru waktu itu. Murid-muridnya masih sedikit.
Eksklusif memang, beberapa mata pelajaran pun menggunakan bahasa inggris. Hari pertama di sekolah, aku belajar pkn.
Lalu aku diminta untuk membaca satu paragraf yang ada dalam buku tersebut.
Dengan lantang aku membacanya. Nah, di satu kalimat ada kata 'jowo'. Lancar
saja aku membacakannya dengan mulut membentuk huruf o, keluarlah kata jowo.
“Hahahahaha” satu kelas menertawakanku. Entah kenapa. Aku benar-benar gak tahu
apa yang mereka tertawakan. Bu Guru hanya tersipu. Tawa pun mulai memudar, lalu
bu guru berbicara. “Laras, kalau orang jawa ngomong 'jowo' tidak seperti itu,
huruf o nya tidak dijelaskan seperti tadi. Makanya teman-temanmu tertawa”. Oh,
jadi seharusnya mulutnya tidak membentuk huruf o melainkan sedikit melebar dan sedikit di tekan jadi mereka
mendengarnya aneh maklumlah anak baru haha. Itu kejadian yang
'awkward' di hari pertama.
Semester satu usai. Dirasa
kurang puas dengan sekolah ini karena beberapa hal yang tidak sesuai dengan pola asuh mama, maka mama sudah memilih sekolah baru untukku di
semester selanjutnya. Berpisah lagi dengan teman-teman, dan berkenalan dengan
teman-teman baru lagi. Aku pun akhirnya sudah terbiasa seperti itu. Sekolah
baruku ini beda banget dengan sebelumnya. Rame, satu kelasnya bisa hampir 40
anak, kelas paralelnya ada 6 kelas, dari yang naik becak sampai bermobil dengan
pintu slading ada. Well, i'm so excited. SD Muhammadiyah 4 pucang surabaya.
Here I am.
Menjadi murid baru di tengah
semester memang tidak mudah, karena teman-teman di kelas sudah saling mengenal
satu sama lain, lalu muncul satu makhluk asing. Gak segitunya juga sih, tapi
kurang lebih begitu. Aku ingat sekali hari pertama adalah olahraga. Aku memakai
seragam olahraga yang baru dibuka dari plastiknya. Tercium wangi khas baju
baru. One of my favorite smell, haha. Mama lah yang selalu mengantarkan aku ke
sekolah, dan di hari pertama pasti ia mendekatkanku dengan anak-anak di
kelasku. “Halo nak, namanya siapa? Kelas 3c juga ya? Laras boleh bergabung ??”
begitulah biasanya mama menyapa dengan ramahnya , beliau kan ex guru tk, jadi pendekatan dengan
anak-anak paling jago deh.
Di sini aku kerasan.
Anak-anaknya lebih bervariasi. Kenalanku semakin banyak dengan mengikuti ekskul
basket dan juga teater. Oh iya! Teater!. Ada pengalaman seru yang gak bisa aku
lupain nih disini. Pak Oni namanya, guru bahasa indonesia dan teater di
sekolahku. Kurus, jangkung, jakunnya nampak sekali, kumis tipis tapi rajin
dicukur, kadang juga berjenggot. Bahasa indonesia merupakan salah satu
pelajaran favoritku. Maka, aku tak pernah mendapatkan nilai dibawah angka 8
untuk pelajaran ini. Mungkin karena itulah Pak Oni memilihku untuk mengikuti
lomba puisi se kecamatan Gubeng pada kelas 4 sd. Sepulang sekolah aku, Pram dan
Ano murid yang juga dipilih ikut lomba rajin berlatih. Pak Oni menyiapkan syair
lagu 'Laskar pelangi' untuk dibacakan menjadi puisi. Good! Dengan alunan gitar
yang dibawakan kakak kelas kami, latihan pun dimulai. Karena aku satu2nya
perempuan maka aku berdiri di tengah, pram dan ano di sebelahku. Semakin
banyaknya kami berlatih, lalu improvisasi kami ciptakan bersama. Mantaplah
latihan kami, saatnya beraksi! Disana, di THR (Taman Hiburan Remaja) sudah
terpasang spanduk “Lomba Puisi se kecamatan Gubeng” dengan panggung kecil juga
3 meja dan 3 kursi di hadapan untuk sang juri, kami pun bersiap. Aku lihat
sudah banyak peserta yang datang dari berbagai sekolah. Dengan dandanannya yang
luar biasa, make up yang 'ulalaa', juga seragam yang kompak mereka tampak
bersiap-siap seperti halnya yang aku lakukan dengan pram dan ano. Kami hanya menggunakan
pakaian sederhana. Aku memakai jilbab, kemeja putih lengan panjang, vest warna
merah, juga rok panjang warna putih. Pram dan ano memakai kaos dan celana
panjang saja. Kami bertiga juga memakai kain yang diikat pada kepala
bertuliskan "Laskar Pelangi". Di saat seperti ini aku lebih sering
tidak gugup dan lebih memilih bermain dengan teman-temanku, tapi sebaliknya
mamaku sering terlihat gugup karena anaknya ingin tampil, tetapi, ia menutupi
kegugupannya dengan selalu menyemangatiku. 'Mmm mama... I really want to be the best, trust me mom.." :) Kami mendapat giliran maju ke
panggung ketika matahari sudah terbenam. Suasana terlihat lebih ramai dari
siang tadi. Baiklah mari kawan its time to rock the show! Kami bertiga naik ke
atas panggung, kakak kelas kami sudah siap dengan gitar akustiknya. Lalu kami
duduk menumpu betis. 'Jreeeng' gitar dimainkan. Kami mulai berpuisi dengan
intonasi dan penghayatan, serta gerakan seperti kami sedang berlatih di sekolah
kemarin. Berpuisi juga salah satu kegemaranku karena dengan membacakan puisi
kita bisa menyampaikan pesan dan rasa kepada penonton. Seusai membaca puisi
kami bertiga lalu berdiri dan alunan gitar semakin cepat kamipun menyanyikan
lagu “Laskar Pelangi” sambil menari-nari kecil, berputar-putar, dengan gembira
semangat dan senyum yang mengembang. “Selamanyaaaaa” kami hormat pada juri dan
penonton, memberi salam lalu turun panggung. Woohoo! Puas rasanya sudah
memberikan yang terbaik untuk sekolah kami. Semoga saja hasilnya juga
membanggakan. Seminggu setelah itu, saat hari senin aku mengenakan seragam
putih merah seperti biasa, berbincang dan bercanda bersama teman-teman di
kelas. Saat istirahat tiba., Pak Oni masuk ke kelasku dan memberikan kabar
bahagia untukku, untuk kami semua SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Kami
mendapat juara pertama untuk lomba puisi tingkat kecamatan yang diselenggarakan
beberapa waktu lalu. Demi apa? Aaaaaaa! Alhamdulillaaaaah, terima kasih ya
Allah. Sontak aku langsung teriak dan loncat dari bangku kelas. Teman-teman
memberi selamat dan pelukan untukku. Senangnyaaaa. *Video lomba puisi bisa diliat di fb Ardhia Pramesti Regita Larasati.
Banyak kenangan indah di
Surabaya yang masih kuat dalam ingatanku. karena mama ingin terus menggali
potensi putri semata wayangnya maka di surabaya pun
kegiatanku tidak hanya di sekolah tapi juga di luar sekolah. Suatu sore (masih
kelas 3 SD) aku jalan-jalan ke Taman Budaya "Cak Durasim", di sana
mama mengenalkanku dengan tari tarian tradisional khas jawa timur, dan ternyata
bukan hanya tari tradisional saja, melainkan ada dance, hiphop, pun modeling.
Aku sangat tertarik dan ingin mencobanya. Langsung saja aku mendaftarkan diri.
Sanggar Gito Maron namanya. Jadi, setiap hari minggu sore akan ada jadwal untuk
latihan menari disini. Yes. Minggu berikutnya aku kembali ke Cak Durasim. Ini
hari pertamaku berlatih. Setelah masuk ke ruangan latihan yang sebagian
dindingnya dipenuhi cermin, aku diberi nomer anggota. 424. Lalu aku kalungkan
nomer anggota di leherku. Aku pun sudah diberi seragam dan memakainya. Sepatu
ku ikat rapih. Teman-teman mulai berdatangan. Pelatih pun menyapa ramah semua
murid-muridnya. Latihan dimulai! Boom Boom Tah! Boom Tah! Musik diputar.
Berdentum kencang. Menghentakkan jantungku dan membuatku semakin bersemangat.
Aliran hiphop! Aliran baru buatku. Gerakannya powerfull banget, kadang
patah-patah, pokoknya dinamis deh. Well, i've got the soul guysss! Kelas hiphop
usai, ada istirahat sebentar yang cukup untuk mengisi perut. Aku berkenalan
dengan banyak teman baru yang luar sekolah. Friendly, tetapi mungkin ada
beberapa yang merasa senior. Jadi masih jaga jarak sama anak-anak barunya. Itu
biasa, resiko anak baru. Setelah istirahat dilanjut dengan kelas tradisional.
Kami diajarkan tarian tradisional khususnya jawa timur. Aku merasa dapat
mengikutinya dengan baik karena aku juga sempat mengikuti kelas tari
tradisional ketika kelas 2 sd dulu. Disini pun, kami diajarkan sedikit tentang
modelling. Karena dalam jangka waktu dekat akan diselenggara lomba "Ning
Suroboyo". It's a new challenge! Yang namanya Ning Suroboyo, sudah pasti
dialeknya harus suroboyoan. Yang ikut anak-anak sanggarku yang notabene asli
surabaya. Tak apa, yang penting kan sudah berusaha. Setelah berlatih selama
beberapa minggu, ajang "Ning Suroboyo" berlangsung. Satu persatu para
Ning Suroboyo memperkenalkan dirinya lalu melenggang cantik di atas catwalk.
Pada saat giliranku maju, aku melenggang dengan santai. Lalu, memperkenalkan
diri dengan bahasa jawa timuran. Sepert inilah aku berbicara
"Assalamualaikum, Kenalno aranku ning Laras ,omahku ndek jemursari loro.."
dan seterusnya. Agak canggung memang, karena itu benar-benar pertama kalinya
aku menggunakan bahasa jawa di depan umum. Hihi sedikit malu juga. Dan akhirnya
pengumuman pemenang pun dimulai. Aku mendengar sorak sorai penonton dan
orangtua yang bertepuk tangan atas kemenangan anaknya. Sampai detik terakhir
namaku tidak juga dipanggil. Ini bukan hari keberuntunganku. Aku tidak berhasil
memenangkan lomba ini. Tapi tak apa, setidaknya ku tlah mencoba. Dan pasti aku
akan berusaha dan belajar untuk menjadi yang lebih baik lagi. Khususnya dalam
berbahasa jawa timuran ha haa .
Di Sanggar Gito Maron ini setiap tahunnya ada acara "Gatra Pesona" yaitu acara yang menampilkan murid-muridnya, menunjukkan kemampuan menarinya, juga modellingnya. Di akhir acara akan ada penghargaan bagi murid-murid yang berbakat. Acara itu di selenggarakan di Taman Budaya Cak Durasim. Sekedar informasi; Cak Durasim ini diambil dari nama seniman Ludruk kelahiran Jombang yang mempopulerkan cerita-cerita legenda surabaya dalam bentuk drama pada thn 1937. Untuk persiapan acara tersebut kami giat berlatih. Malahan ada yang berlatih hingga malam hari. Kekompakkan gerakan, detail gerakan, menghafal gerakan dan formasi, power harus tetep dijaga, dan lain sebagainya. Tentunya kami juga mempersiapkan kostum2 yang berbeda untuk setiap tarian yang akan ditampilkan. Daaan, Gatra Pesona resmi dimulai!!.. . Para murid sudah bersiap dari pagi hari, bahkan dari subuh ada yang sudah ke salon dan mempercantik diri untuk acara hari ini. Semua teman-teman yang kulihat sudah well prepared banget deh. Kemudian siang hari acara dibuka dan kami pun sudah bersiap di backstage. Tari Hiphop, Tari Tradisional, dan Berjalan di Catwalkpun sudah kami tampilkan. Semua penonton bersorak sorai, riuh tepuk tangan mengakhiri penampilan terbaik kami. Tak terasa hari sudah mulai gelap. Kantuk pun perlahan mulai membujukku untuk terlelap. Tapi kami disini masih menunggu pengumuman yang akan disampaikan Sang Pelatih akan penampilan kami tadi. Aku tahu, aku masih anak baru disini. Yang lain ada yang sudah bergabung selama 3 atau 4 tahun , bahkan ada yang sudah 5 thn. Mereka sangat hebat dan berbakat semua. Lalu terdengar suara 'ngiiing' suara khas mic yang sedang di tes. Di atas panggung sudah ada Pelatih kami yang akan mengumumkan siapa sajakah yang mendapat penghargaan.
Di Sanggar Gito Maron ini setiap tahunnya ada acara "Gatra Pesona" yaitu acara yang menampilkan murid-muridnya, menunjukkan kemampuan menarinya, juga modellingnya. Di akhir acara akan ada penghargaan bagi murid-murid yang berbakat. Acara itu di selenggarakan di Taman Budaya Cak Durasim. Sekedar informasi; Cak Durasim ini diambil dari nama seniman Ludruk kelahiran Jombang yang mempopulerkan cerita-cerita legenda surabaya dalam bentuk drama pada thn 1937. Untuk persiapan acara tersebut kami giat berlatih. Malahan ada yang berlatih hingga malam hari. Kekompakkan gerakan, detail gerakan, menghafal gerakan dan formasi, power harus tetep dijaga, dan lain sebagainya. Tentunya kami juga mempersiapkan kostum2 yang berbeda untuk setiap tarian yang akan ditampilkan. Daaan, Gatra Pesona resmi dimulai!!.. . Para murid sudah bersiap dari pagi hari, bahkan dari subuh ada yang sudah ke salon dan mempercantik diri untuk acara hari ini. Semua teman-teman yang kulihat sudah well prepared banget deh. Kemudian siang hari acara dibuka dan kami pun sudah bersiap di backstage. Tari Hiphop, Tari Tradisional, dan Berjalan di Catwalkpun sudah kami tampilkan. Semua penonton bersorak sorai, riuh tepuk tangan mengakhiri penampilan terbaik kami. Tak terasa hari sudah mulai gelap. Kantuk pun perlahan mulai membujukku untuk terlelap. Tapi kami disini masih menunggu pengumuman yang akan disampaikan Sang Pelatih akan penampilan kami tadi. Aku tahu, aku masih anak baru disini. Yang lain ada yang sudah bergabung selama 3 atau 4 tahun , bahkan ada yang sudah 5 thn. Mereka sangat hebat dan berbakat semua. Lalu terdengar suara 'ngiiing' suara khas mic yang sedang di tes. Di atas panggung sudah ada Pelatih kami yang akan mengumumkan siapa sajakah yang mendapat penghargaan.
![]() |
Dira,Laras,Sitha. Gatra Pesona at Taman Budaya Cak Durasim,Surabaya |
Penghargaannya beragam. Dari busana terbaik, performa
terfavorit, bintang kecil berbakat, dan yang paling diinginkan oleh semua murid
adalah menjadi 'Bintang Kecil'. Yang mendapat penghargaan 'Bintang Kecil' akan
memegang predikat itu selama setahun. Kemudian di tahun berikutnya akan
bergantian dengan murid lainnya yang terpilih. Okeeey suasana semakin senyap.
Sepertinya semua sedang merasakan tegang dan deg-degan seperti apa yang
kurasakan. Pengumuman dimulai. Satu persatu nama dipanggil, murid-murid maju ke
atas panggung lalu menerima penghargaannya masing-masing. Awalnya aku merasa
ragu, tetapi ternyata namaku dipanggil juga! Alhamdulillah... Aku mendapat
piagam bertuliskan "Bintang Kecil Berbakat". Senang dan bangga yang
kurasakan. Semua butir-butir keringat yang keluar, letih dan lemas selama
berlatih terbayar sudah. Thanks God. Love you Mom. Love you Dad.
Tak terasa ramadhan tiba. Kami murid kelas 4 sd waktu itu menyambut bulan yang penuh berkah ini dengan hangat. Sekolahku Muhammadiyah 4 Pucang akan mengadakan pesantren kilat. Kegiatan ini wajib diikuti seluruh murid. Dan dilaksanakan di luar sekolah. Pakaian dan seluruh perlengkapan sudah dikemas dengan rapi. Berangkaaaat. Bis sudah siap. Meskipun tak ber AC tetapi aku dan teman-teman sangat menikmatinya. Kami berdoa dan melambaikan tangan dengan para orangtua yang telah mengantar kami ke sekolah. Dalam perjalanan kami disuguhkan pemandangan yang memanjakan mata. Udara di luar pun semilir membuat nafasku terasa lebih lega. Sungguh indah negeri ini. Kami pun sampai di lokasi. Cukup lama perjalanan yang ditempuh tak membuat semangat kami luntur. Kami turun dari bis lalu disambut udara dingin dengan lembut. Dengan menggendong tas yang dibawa, kami bergegas menuju tempat peristirahatan. Kamar perempuan dan laki-laki dipisah. Kami beristirahat sebentar, meminum segelas teh hangat membuat kami siap kembali menjalani aktifitas di hari ini. Banyak kegiatan yang kami lakukan bersama-sama selama seharian. Dari mulai Ice Breaking atau permainan-permainan kecil, outbond, dan di malam hari guru kami memberikan Renungan Suci yang berhasil membuat suasana hening, sunyi, semua kepala menunduk, seluruh hati terenyuh, seluruh jiwa memohon ampunanNYA, seluruh air mata meneteskan penyesalan, kami semua berdoa dan bersujud memohon ridhoNya. Momen ini yang paling kutunggu. Sebab disini, kami semua dapat merefleksikan diri kita. Bercermin, menghapus yang salah, lalu bertekad menjadi yang lebih baik. Terima Kasih guru, engkau telah memberikan banyak pelajaran untukku. Hari sudah gelap, setelah makan malam kami beristirahat. Tak lama kami memejamkan mata, hanya sekitar 3 jam lalu kami dibangunkan untuk sholat tahajud. Rasa kantuk benar-benar tak tertahankan. Mata terasa sangat berat. Badan masih merindukan kasur. This is the real Pesantren Kilat pikirku. Dengan begitu kami terlatih untuk bangun dini hari dan lekas bertahajud.
![]() |
Mengunjungi kembali SD Muhammadiyah 4 pucang Surabaya disela-sela liputan. Setelah sekian lama ditinggalkan. |
Di penghujung semester 1
kelas 4 SD aku, mama dan ayah berunding. Mama sudah punya plan bahwa aku dan
mama akan lebih dulu kembali ke Jakarta. Kami berdiskusi bersama di meja makan
malam itu. "Mbak Laras ini butuh tantangan baru, Yah" itu yang selalu
diucapkan mama kepada ayah kalau mereka sedang mendiskusikan tentang aku. mama
memang lebih tahu tentang anaknya dari pada ayah. "Mbak Laras?" ya,
sejak aku lahir mama selalu memanggilku dengan sapaan 'Mbak' karena menurut
beliau 'Mbak' adalah panggilan penghormatan bagi buah hatinya. Dan akhirnya
kata sepakat jawabannya.
Singkat cerita, aku dan mama sudah berada di
jakarta. Kami memutuskan untuk mengontrak dulu di daerah rempoa, karena rumah
kami masih terikat kontrak dengan orang lain. Setelah survey beberapa sekolah,
pilihanku jatuh pada sebuah sekolah swasta bernafaskan islam yang berkawasan di
Pondok Indah, jakarta selatan. Sekolahannya orang kaya. Semua bermobil.
Dijemput dan diantar supir. Anak-anak gedongan yang dimanja dan dirajakan.
Sementara aku anak yang biasa-biasa saja. Tak seperti anak-anak kebanyakan
disini. Selamat datang di SD Bakti Mulya 400! Tak lupa, kegiatanku juga tak
hanya sekolah-rumah. Lalu mama mendaftarkanku ke salah satu sanggar seni yang
pusat kegiatannya di Gelora Bung Karno Senayan.
Gedung bertingkat tiga,
dengan cat abu-abu, dan desain masa kini. Kelas full AC, kursi dan meja
tersusun rapi, infocus yang sudah terpasang diatas, papan tulis yang tidak
biasa yaitu glassboard alias terbuat dari kaca. Jujur, baru pertama kali aku
merasakan sekolah se eksklusif ini. Dan glassboard yang juga membuatku
terkagum-kagum. Huh dasar norak. Ok, stop noraknya. Sekarang aku sudah di kelas
untuk pertama kalinya duduk di semester 2 kelas 4 SD. Aku datang lebih awal
karena menghindari macetnya ibu kota. Yup, ternyata di sekolah masih sangat
sepi. Kesunyian sekolah itu khas banget rasanya. Angin pagi masih bisa
kurasakan lembut semilir. Ketukan sepatu yang melangkah terdengar nyaring
ketika aku melewati koridor. Aku menuju kelasku, kelas 4A. Tentunya ditemani
oleh mama. Disana sudah ada Bu Mega, Wali kelas baruku. Mama dan aku berbincang
ringan dengannya. Memperkenalkan aku dengan sekolah ini. Tak berapa lama aku
menunggu, matahari di luar telah menyapaku hangat, beberapa teman baruku mulai
berdatangan. Ya Allah, smoga hari pertamaku menyenangkan. Gumamku dalam hati.
Ingat sekali, yang datang paling awal setelahku adalah beberapa anak laki-laki.
Ada Biaggi, Agassi, Washtin, dan Rasya. Bu Mega mengenalkanku dengan mereka.
Masih malu-malu. Senyum selalu kuberikan pada setiap teman baruku. Kemudian
setelah semua datang dan bel berbunyi, kami memulai kelas. Bu Mega
memperkenalkan aku kepada seluruh teman-teman di kelas 4A. Lalu, aku duduk di
kursi yang masih kosong. Kegiatan belajar mengajar berjalan. Tetapi
rasa-rasanya ada yang tak enak. Beberapa anak perempuan bergerombol,
berbisik-bisik, dan sesekali memicingkan matanya melirikku tajam. Lirikan yang
sudah kukenal. Sinis. Sepertinya mereka belum bisa menerima kehadiranku. Aku santai saja. Tidak
membalasnya. Jam istirahat tiba. Aku, Dinda, Anggi, Della dan beberapa teman
lainnya pergi ke kantin. Mereka teman-teman yang friendly. Di kantin aku juga
berkenalan dengan beberapa teman dari kelas lain. Senang rasanya memiliki teman
baru. Tetapi rasa gak nyaman dan takut kadang muncul saat aku tak sengaja
melihat perempuan yang di kelas tadi. Sebut saja dia Rana. Aku mendapat
celetukan dari temanku. Dia memang anak yang terkenal banget paling gak suka
setiap ada anak baru. Dia merasa perhatian teman-teman jadi ke anak baru. Bukan
ke dia. Rana pernah bilang, "Gue jadi gak popular lagi tau gak, gara-gara
anak baru yang sok cantik itu!!." Semua seolah-olah terhasut
omongan-omongan negatifnya tentang diriku. I feel like everybody's looking at
me like i'm a stranger or something. Rasanya kalo jalan sendirian di koridor,
terus banyak temen-temen yang ngeliatin itu canggung banget. Tapi sebenernya
aku tidak benarbenar sendirian. Aku masih punya temen-teman yang simpati sama
aku, yang mau menerimaku dengan baik, bercanda tawa serta berbagi cerita
bersama. Ya Allah, smoga virus negatif Rana ini tidak bertahan lama. Cepetan
expired please, supaya aku betah di sekolah ini. Dalam hati yang amat sangat
terganggu dengan semua perasaan-perasaan bodoh ini. Tidak seharusnya seperti
ini. Ini hanya ujian, agar aku bisa lebih fight. I trust you Allah, and I will
always do. You always by my side.
Setelah beberapa minggu, Rana dan
teman-temannya belum berubah. Masih dengan tatapan sinisnya, gaya angkuh,
sengak gak karuan, serta perilaku serba 'sok'. Ia datang pagi itu dengan
langkah sok beraninya ke dalam kelas. Di sini sudah banyak teman-teman yang
berkumpul, dan mengobrol, serta wali kelas kami. Aku pun turut di sana. Hanya
saja, aku sedang mengecek buku agenda di mejaku yang terletak di pojok kanan
depan. Rana datang, ia membawa sesuatu sepertinya. Tanpa melirikku sedikitpun
ia langsung bicara pada teman-teman " Hey guuuyss! Liat deh, gue kemaren
habis photoshoot gitu. With Hannah Montana's style! Nih, gue bawa albumnya.
Miss, liat juga ya Miss." "Aaaaa! Serius Ran? Kapan? Dimana?"
Semua tertarik ingin melihat dan beberapa pertanyaan terlontar. Walaupun tidak
tertarik aku hanya melirik lalu tersenyum simpul padanya. Setelah itu ia langsung
melanjutkan "Oh iya, semuanya boleh liat album foto gue ya kecuali
dia!" Rana menengok ke arahku, menatapku tajam, seraya menunjuk dengan
gaya khas anak mami yang songong. "Gak boleh gitu dong Ran." Beberapa
teman membela, guru pun juga menegur Rana. Ah, tapi malas. Hal itu tidak
penting buatku. Sama sekali tidak tertarik untuk menanggapinya. Kulanjutkan
saja mengecek lalu mengisi buku agenda. Sebagai seorang siswi smp seperti
sekarang, gue cuma ngakak sendiri aja kalo inget ini semua. Ada aja ya,
kelakuan anak kelas 4SD. Udah ngerasa yang "paling". Haduh, ampun
ampun ampun.
Okey, ini hanya secuil tingkah anak mami itu. Tapi, masih banyak
yang lebih menyesakkan dada. Rana sering mempermalukan aku di depan umum. Aku
diam. Rana sering menolak mentah-mentah dan mengadu pada guru saat dipasangkan
denganku dalam kerja kelompok. Aku diam. Dan ini kata-kata yang masih ku ingat
dan selalu terucap dari bibirnya. "Apa? Laras? Eeeww!" "Laras?
No! Eeeww!" "Eh, lo jangan mau deket-deket sama laras!"
"Ngapain sih lo, mau aja temenan sama laras." "Abal bat sih tuh anak" "Sok cantik bat
sih tuh anak!" Ditampar, memang sakit. Dipukul dan ditonjok apalagi, bisa bikin luka-luka parah! Tapi ada yang lebih menyakitkan daripada ditampar, dipukul, dan ditonjok. Yaitu ditampar oleh kata-kata. It was really hurt! Semakin banyak perilaku jahatnya, semakin juga rasa sakit
di dada. Sesak. Sering kali aku berteriak dan menangis dalam hati. Namun
semakin keras juga usaha di kelas untuk menunjukkan yang terbaik dan aku tak
pernah menampakkannya ketika di sekolah. Aku terlihat "fine fine"
aja. Teman-teman hanya menyabarkanku, setelah Rana berbuat sesuatu padaku. Aku
hanya tersenyum, lalu membiarkannya berlalu begitu saja. Tapi seiring
berjalannya waktu, tekanan di dada tak bisa kuredakan. Air mata sudah tak tahan
untuk terus di tahan. Sepulang sekolah, aku langsung menjatuhkan diriku ke
tempat tidur. Menangis sekeras-kerasnya. Setidaknya melepaskan tekanan ini
sedikit saja. Di saat seperti ini, selalu ada mama. Ia menanyakan keadaanku. Ia
bertanya mengapa aku menangis. Ia melakukan kontak mata denganku. kontak mata
yang teduh, menyejukan hati. Selalu. "Ma, aku udah gak tahan. Rana udah
keterlaluan. Dia gak mau berhenti membenci dan menyakitiku." Dengan isak
yang masih tersisa semua aku ceritakan, semua kucurahkan, semua uneg-uneg aku
keluarkan. Agar rasa sesak di dada berkurang. Di atas tempat tidur aku dan mama
duduk dan saling mendengarkan., mama selalu menguatkan hatiku," nanti ini semua juga akan berlalu nak, asal mbak Laras terus menunjukan sikap dan prestasi yang baik." Setelah semua telah terbius rasa kantuk lalu
terlelap, aku masih terjaga. Aku memutuskan untuk mengambil wudhu dan sholat
tahajud. Hal yang sangat jarang kulakukan. Aku perlu bercerita dengan Allah.
Sholat yang panjang. Doa yang panjang. Memohon dikuatkan , berharap Rana
berubah, dan aku dapat menjalankan hari-hari di sekolah dengan fun dan lapang
dada. Tak ada tekanan yang mengganggu. Hmmm lega rasanya. Dadaku terasa lapang.
Selapang lapangan bola basket di sekolahku. Terima kasih Ya Allah.:)
![]() |
Laras, Anne, Kamilah, Nadira. I miss you so much girls! |
![]() |
Bagian dari Tim basket BM 400! Yeaaay. I'm no.5 next to no. 4 XD |
Pembagian raport tiba. Alhamdulillaaah aku berhasil meraih peringkat pertama, rangking 1 dalam kelas. Bersujud
padaMU, dan memeluk erat mama. Senyuman terus menempel di wajahku hari itu. Aku
kembali ke rumah, lalu bersiap untuk esok hari. Karena pada hari ini, kami akan
pindah ke gedung baru! Hyeaaaay! Gedung baru, gairah baru!
![]() |
Kalo liat foto ini pasti langsung inget serial Kepompong plus lagunya. Maklum kita sering nonton juga soalnya :p |
Haaaaiii kelas 5! Sekarang
aku disini! Menantikan momen-momen terbaik yang akan kau beri! Dan disinilah laras memulainya.
Semangat yang berbeda di
pagi hari yang sejuk ini. Mama mengantarku ke sekolah. Tak lupa aku selalu salam dan mohon doa pada mama agar hariku menyenangkan hari ini. Mama selalu memanggilku kembali ketika aku ingin turun dari mobil dan berkata "Senyum ya nak buat temen-temen, dan hormat pada guru..." rasanya ada yang kurang jika aku tak mencium mama dan mendengar kata-kata itu. Bismillah, aku melangkahkan kaki dengan pasti menuju teras sekolah. Di depan, sudah
tertempel daftar nama kelas dan murid-muridnya. Dengan seksama aku mencari
dimana gerangan namaku tersangkut. Ah! Kelas 5D! Alhamdulillah. Lalu, aku lihat
kembali siapa saja yang ada di dalamnya. Ternyata Rana kembali menemaniku di
kelas. Selain itu ada Anne, Rania, Miqaila, Clarissa dan lainnya yang akan
bergabung bersama. Wait! aku berhenti pada satu nama. Nama yang tak asing. Tapi
entah kenapa jantungku serasa berhenti berdetak. Suasana ramai seolah sepi,
waktu seolah berhenti sejenak dan pikiranku terfokus pada nama itu. Otakku
bertanya-tanya. Ini kayak mimpi. Gue akan sekelas dengan anak orang besar yang
cukup kontroversial di negeri ini. Memang banyak beberapa tokoh masyarakat atau
orang besar lainnya yang menyekolahkan anaknya disini. Tapi kali ini beda.
Sebut saja ia "R". Hati gue rasanya campur aduk. Seneng, penasaran,
malu, lantas gue langsung pergi ke kelas baru gue. Gue dianter sama Anne temen
sekelas juga. Sampai di kelas, ternyata R udah ada di kelas!! Lantas, gue cuma melirik dan tersenyum sekedarnya, seraya menaruh tas di kursi gue
sementara R duduk di belakang seraya berbincang dengan beberapa cowok yang ada di
sudut kelas. Gue tau dia ngeliatin gue. Tapi gue gak tahu kenapa gue gak
sanggup untuk berlama-lama menatap matanya. Sekali lirik hati gue udah
berdesir. Perasaan baru ini muncul. Dinding hati serasa dipenuhi oleh kupu-kupu
yang bertebangan. Wahai!
![]() |
Hari pertama wali kelas
mengadakan pemilihan ketua dan wakil ketua kelas secara voting. Kami dibagikan
secarik kertas lalu menuliskan nama teman yang dirasa pantas untuk menjadi
ketua dan wakil ketua kelas. Terdapat nama gue dan R salah satunya di
glassboard. Penghitungan dimulai. Poinku dan R bersaing. Semua kertas sudah
habis terbuka dan dibaca. R unggul, sementara gue dibawahnya. Lantas
keputusannya R dilantik menjadi ketua kelas. Dan gue, menjadi wakilnya. Kami
berdua maju ke depan kelas. Lalu wali kelas kami mengumumkan bahwa kami resmi
menjadi pemimpin kelas ini. Setelah itu kami segera mengumpulkan buku agenda ke
meja guru. Tak sengaja mataku dan R bertemu lagi. hati berdesir. Ah! Tapi
sepertinya ia mengirim kode untukku. Kami tersenyum. Lalu saling beranjak dari
kursi dan berlari ke depan seolah berlomba menaruh buku agenda ke meja guru.
Selama berlari mata kita tak lepas. Dan sampai saat ini aku masih menyimpan
tatapannya dalam benakku. Tatapan cool tapi manis. Ketika istirahat ia tak
pernah absen untuk bermain bola di lapangan bawah. Karena kelasku berada di
lantai paling atas, aku sering melihatnya dari atas. Jago! Mainnya kelas banget
kalo kata anak sekarang.
![]() |
Surprise buat Nadira yang lagi b'day! |
Sejak masuk di BM 400 kelas 4 SD (2008) Akupun membuat akun Facebook untuk pertama kalinya, karena teman-temanku disana banyak yang sudah mempunyainya. Bergaul di social media cukup menyenangkan. Kita juga bisa bermain games online. Pet Society dulu adalah salah satu games yang paling digemari teman-teman seusiaku. Berlomba-lomba jadi yang paling keren dan meningkatkan levelnya, bahkan kami juga sudah mengenal 'cheat'. Haha, demi sebuah games saja yaaa. Lalu pada kelas 5 SD aku mencari akun R di facebook. Aku menemukannya, namun akun itu di privasi. Tak apalah, aku add saja. Toh, temen-temen juga pasti nge add dia kan. Ok, klik. Hari selanjutnya R sudah menjadi temanku di facebook. Hari itu hari minggu, kami libur pastinya. Dan aku sedang menuju senayan untuk berlatih lenong. Aku sedang membuka akun facebookku, dan melihat siapa saja yang sedang online disana. I've got R on my screen!! Pengen banget ngajak chat. Tapi masa cewek duluan? Haha. Gengsi nih yeee. Ah, biarin aja. Klik namanya, lalu aku mulai menyapanya "Hi". Send. Sedikit menunggu lama. Tertulis " is typing a message" ia menjawabnya lagi! "Hi juga"! Sumpah dijawab gitu aja rasanya udah sesuatu banget. Sip, dan akhirnya basa-basi dimulai. Kami saling bertukar cerita. Sedikit berbeda dengan di sekolah. Ternyata dia ramah, hihi. Ia juga sangat suka membuat orang lain tertawa. He is a really fun boy. Di saat seperti ini gue selalu ngelibatin nyokap. Gue sangat open sama nyokap gue. Gue juga nunjukin chat gue sama R. Lalu dalam percakapan , dia menanyakan pin bb gue. God! Gue gak punya bb, waktu itu. Duh, malu juga nih. Tapi gapapa santai saja gue bilang kalo gue belum punya bb, terus gue kasih dia no hp. Sejak saat itu gue jadi sering banget chat sama dia. Di facebook, ym atau sms. Ngomongin hal apa aja. Sharing anything we want. Knowing each other. Saking seringnya kami ngobrol di dunia maya, kita udah ngerasa deket. R juga tak segan untuk menyeritakan kepada omnya tentang aku. Omnya juga berteman denganku di facebook akhirnya. Omnya bilang kalo R sering cerita tentang aku. Sejak saat itu pula R's has a different stare to me. Di sekolah, kami hanya sering bercuri-curi pandang. Ngobrolnya pake mata and gestur. Sama sekali gak pernah ngomong langsung. Geregetan juga rasanya, masa cuma di dunia maya doang. Tapi gak mungkin kalo cewek duluan kan. Serba salah. *langsungnyanyilaguraisa
![]() |
5D's girls with Pak Nur :) |
Nonton film juga salah satu
hobbynya. Nah, waktu itu film 2012 lagi hits banget, dan baru banget tayang di
bioskop. Kepikiran deh buat nobar. Ada tuh, temen gue yang paling semangat
ngajakin nobar. Sebut saja Gana. Dia cowok gaul di sekolah, haha. Anaknya rame
banget, heboh, cepet akrab, seru deh. Dia yang paling semangat kalo ngadain
acara rame-rame gini. Gue jadi kepikiran buat ngajakin R. Lalu siang itu, gue
buka facebook dan ngajak dia chat. Gue ngajak dia nobar 2012 di pim sama
temen-temen. Gue kira dia udah dikasih tau sama Gana, ternyata nggak. Yaudahlah
gapapa. Terus R nanya dulu sama bokapnya, boleh atau gak. Dia bilang boleh.
Yes!!
Besoknya, semua udah ngumpul
di XXI pim sekitar jam 2an. Udah rame banget disana. Kita semua udah megang
tiket masing-masing. Tinggal beli popcorn, nunggu studio dibuka. Perasaan gue
udah ngobrol lama sama temen-temen tapi R belum juga keliatan, pun sehelai
rambutnya. Gue udah mulai curiga kalo dia bakalan gak dateng. Tapi gak mungkin,
dia udah bilang ke gue kalo dia bisa. Macet? Rumah dia tinggal ngesot ke pim.
Huh yaudahlah. Akhirnya gue sama temen-temen masuk studio karena memang udah
dipersilahkan. Dan dia belum juga dateng. Gue pasrah aja. Gue duduk sama
temen-temen cewek gue, di belakang temen-temen cowok . Kita tuh rame banget,
becanda mulu. Sampe disuruh diem sama mba-mba di bioskopnya. Haha maap ya mbak.
Di tengah film anak-anak cowok berisik, kayaknya pada ngomongin R. Gue denger
"eh, si R dateng woy!" "dia bbm gue, katanya di depan"
"dia kehabisan tiket!" Astaga! Dia bener-bener dateng! Karena
penasaran, gue ikut anak-anak yang keluar. Ternyata bener, dia ada diluar. Dia
ngeliatin gue seraya tersenyum untuk menandakan kehadirannya. Gue udah
loncat-loncat jungkir balik dalam hati. Langsung aja semua pada balik ke studio
ngajak si R. Karena R gak ada tiket, otomatis kita kekurangan kursi dong. Dan
temen cewek gue sebut saja Naura, dia yang ngasih kursinya buat R. Dan Naura
dipangku temen sebelahnya. Tapi sama aja dia sebelahan sama R! Argh! I'm
officially jealous. Tapi gue tetep santai and enjoy the show. Setelah film
berakhir, kami keluar. Semua ribut ngomongin kenapa R bisa dateng. Mati gue!
Ternyata semua gak tau kalo R diajak. Gue langsung ngilang sama temen-temen
deket gue, menghindar. Rumor pun mulai beredar! Bah! Kayak air minum yang udah
tumpah ke lantai dan gak mungkin bisa dibalikin lagi ke tempatnya.
Di sekolah, gue termasuk
anak yang gak banyak omong. Juga gak terlalu pendiam dan pemalu. Normal aja.
Gue seneng punya banyak temen yang care sama gue. We had a lot of time to play
together. Abis pulang sekolah gue sering diajak main ke rumah temen, main
bareng, doin' some crazy stuff. Haha. Asal udah bilang mama, dan mama
mengizinkan, its okaaay. Kadang juga kita sleepover di rumah salah satu temen.
Biasanya kalo ulangan tengah usai, dan kita punya libur banyak. Seru banget!
Tapi gue kadang suka heran, bisa-bisanya mereka main tiap hari. Karena emang
gue yang sering absen pas main bareng pulang sekolah. mungkin., kebanyakan dari
temen-temen itu merasa kesepian. Gak ada temen di rumah, orangtua sibuk, cuma
ada pembantu, bete abis, bingung mau ngapain kalo sendiri. Tapi gak tau juga deh, yang jelas gue ngerasa beda aja dari mereka.
Akhirnya mereka jadi
lebih nyaman kalo bareng temen-temennya. Memang gue agak beda dari temen-temen
kebanyakan. Gue punya nyokap yang dinamis. Nyokap bukan sekedar nyokap biasa.
Nyokap gue can be anything I want. Bisa jadi guru, temen, bahkan adik gue. Jadi
walaupun gue anak tunggal, gue gak pernah ngerasa kesepian. Karena nyokap gue
menganggap gue juga bukan sekedar anak, gue diperlakukan sebagai teman,
sahabat, bahkan gak jarang juga nyokap memperlakukan gue as her big sister.
Nyokap gue sama sekali gak jaim buat ngelepasin peran 'nyokap'nya dan
berperan sebagai layaknya seorang adik yang manja atau jail sama gue. Malah
kadang gue yang lebih sering ngingetin nyokap gue buat hati-hati kalo lagi di
jalan atau ditempat umum. Gue juga gak
jarang mengajarkan nyokap beberapa hal contohnya teknologi dll. Gue juga bukan
anak tunggal kebanyakan yang dirajakan,yang selalu diturutin anything I want,
dan manja. Karena nyokap gue udah ngajarin mandiri (self-help) dari kecil.
Inget banget waktu masih toddler (2,5tahun) gue udah dibiasain pake sepatu dan
seragam sendiri., walau ada PRT tapi gue di tanamkan agar tidak menyusahkan orang lain, dan menganggap pembantu sebagai bagian dari keluarga. Nyokap juga selalu menanamkan keyakinan bahwa gue bisa!.," mbak Laras pasti bisa" ! begitu biasanya mama meyakinkan, sambil tersenyum dengan tatapan mata yang meyakinkan gue. Alhasil
sampe sekarang gue terbiasa melakukan apa-apa sendiri. Dan gue ngerasa cukup nyaman dengan ini. .
Heeeey! Jangan ngantuk
duluuuu! Masih mau dilanjutin kan first love story nya? Hahaaa. Mareee :D
Sampe mana ya tadi? Oh! ok gue mau nyeritain yang beda dulu nih. Gana. Udah pada kenal kan? Yups, temen cowok di sekolah gue yang ramaaaah banget anaknya. Seru deh kalo ada dia. Menurut gue kalo dari sisi wajah biasa aja, tapi karena dia murah senyum jadi lumayan. haha! Sama kayak cowok kebanyakan, suka main bola dan dia lumayan jago. Ternyata eh ternyata, gue baru nyadar kalo selama ini dia merhatiin gue. Kita emang lumayan sering chat juga di fb. Inget banget! Dia sering ngajak gue main missing lyrics! Jadi permainannya tebak lagu/penyanyi, atau ngelanjutin lirik lagu. Kadang dia juga suka main tebak-tebakan sama gue. Dan ada satu pertanyaan yang masih gue inget. "Kalo kita liat dari depan yang keliatan cuma tangan kanannya! Apakah itu?" dan jawabannya "Petugas tol" gue ngakak bantal-bantal waktu itu. Kocak abis! Walaupun beda kelas, tapi temen-temen gue sering dibuatnya ngakak abis-abisan. Gana juga murid yang sering ditunjuk oleh guru sebagai perwakilan sekolah untuk mengikuti lomba. Seperti waktu itu aku dan Gana ditunjuk untuk mengikuti lomba dongeng antar sekolah di jaksel, juga pernah aku mengikuti lomba hafalan surat, dan Gana lomba ceramah. Cocok banget memang, dia kan banyak ngomong haha. Gana itu orangnya berani. Dia berani ngajak ngobrol duluan kalo di sekolah.
![]() |
Lomba dongeng anak se SD Jakarta selatan, with my face painting. |
![]() |
Alhamdulillah, second winner :D |
Priiiitt!! Pertandingan di
mulai! Oper sana. Oper sini. Tendang sana. Tendang sini. Meskipun gak ada bakat
menggiring bola, tapi tetep pede aja. Babak pertama usai dengan skor 1-1.
"Ayo! Lo pasti bisa! Mainnya jangan ngumpul! Mencar! Ok?" Cowok-cowok
5D menyemangati kami. Bismillah! Lets go girls! Dan Babak keduapun dimulai!
Sering sekali kami out. Itu hal yang biasa bagi kami. Namanya juga gak pernah
main bola, maklum yaa. Kadang suka 'hands' maklum juga banyak abas alias anak
basket disini. Ok, akhirnya penalty untuk kelas kami! Dan temen-temen nunjuk
gue yang nendang. Haha alright. Gue liat dari kejauhan Gana tepuk tangan sambil
nyemangatin gue. Thanks! Bismillah... "Ayo lar! Pasti bisaaaaa!
Fokuuss!" semarak teman-teman di belakang menyemangatiku yang sedang
menatap bola dan bercucuran keringat di bawah sinar matahari terik jam 12
siang. 1..... 2..... 3! Dug! Suara bola yang tertendang mengalir dipikiranku.
Semua tertuju pada gerakan bola yang berlari ke arah gawang, keeper sudah
bersiap untuk menghadang........................... Dan bola masuk
gawaaaaang!!!!!! Goaaaaaalll!!!! Sesuatu abis gue bisa ngegoalin! Senengnya
abis-abisan. Gue langsung meluk-melukin temen gue atu-atu. Aaaaaaa thanks God!
Di tengah keramaian gue liat Gana disana yang sedang bertepuk tangan bangga
atas kemenangan kelas gue. Gue menatap dia pasti dan tersenyum lebar. :D
Gana itu orangnya frontal
abis, jadi dia gak malu-malu buat nyatain perasaannya di depan temen-temennya.
Gue kaget pas ditarik-tarik sama temen-temen pas jam istirahat, pas gue liat
Gana juga ditarik-tarik ke arah gue. "Cieeeee Huuuuuu!!" riuh
terdengar suara temen-temen memenuhi lantai 3. Tak sengaja Gana dan gue
terjatuh disaat yang bersamaan begitu temen-temen melepas tangan-tangan mereka.
Saat itu pula kegaduhan makin menjadi. Semua manyaksikannya. Gue malu abis.
Wajah Gana udah kayak kepiting rebus. Merah abis! Gue liatin dia sambil
nyengir-nyengir sendiri. Dia dengan bibir merahnya itu akhirnya menyatakan
rasanya ke gue dan 'nembak' gue hari itu. Hahahahahahaa sumpah sekarang gue
yang lagi ngetik ini ngakak sendirian. How awkward I am. Gue cuma menjawabnya
dengan gelengan kepala dan tersenyum manis semanis-manisnya teh yang kemanisan.
:p Tapi Gana bukan tipe yang gampang nyerah gitu aja. Dia nembak gue sampe tiga
kali! haaaa -_- yang kedua temen-temennya bawa chitato buat gue supaya gue mau.
Yang terakhir dia janji kalo ditolak bakalan lari keliling lapangan 3 kali. Dan
dia bener-bener ngelakuin itu. God! Ganaaaaa you make me crazieerrrr like
Taylor Swift XD.
Di sanggar seni yang aku
ikuti, banyak yang kudapat disana. Belajar acting, modelling, dance, presenter,
dan ngelenong! Banyak temen-temen baru yang kukenal. Sanggar ini mempunyai
beberapa cabang di jakarta. Pertama kali aku ikut trial di cabang Depok, aku
mengikuti kelas disana tak lama. Lalu aku pindah ke cabang cibubur. Sepulang
sekolah aku langsung kesana untuk berlatih. Disana aku mengikuti kelas Produksi
Acting yaitu kelas yang fokus pada acting dan sudah dikonsep untuk perform.
Awalnya aku hanya mengamati, lalu membaca skenario yang diberi kakak pengajar.
Judul operetnya "Kimo dan Nenek Kimi". Sebuah cerita khayalan tentang
seorang anak yang diculik dan diasuh oleh nenek sihir di kutub utara. Kimo
tidak betah bersama Nenek Kimi. Lama kelamaan ia mulai merasakan keganjalan. Ia
merindukan kasih sayang ayah ibunya. Lalu ia dibantu oleh teman-temannya untuk
kembali ke tempat asalnya. Dengan berbagai cara dan berbagai mantra akhirnya
Kimo berhasil kembali ke tempat asalnya. Lalu ditemukannya Ayah kandung Kimo
yang ternyata sudah tidak waras sejak Kimo anaknya diculik. Walau begitu Kimo
tetap menyayangi Ayahnya. Begitulah kira-kira sekilas cerita tentang operet
"Kimo dan Nenek Kimi" yang akan tampil pada ulang tahun sanggar
tersebut. Dari hanya beberapa kali latihan saja kakak pengajar sudah menunjukku
untuk menjadi pemeran utama dalam operet tersebut. Yaitu menjadi Kimo.
Alhamdulillah. Dan aku beradu acting dengan kakak senior di sanggar yang
aktingnya keren banget, agak grogi sih tapi harus melakukan yang terbaik! Kak
Puspa Ritchwary biasa dipanggil Anggi ia yang berperan sebagai Nenek Kimi, yang
sekarang alumni Gadis Sampul 2009. Dia salah satu inspirasi laras juga, laras
banyak belajar darinya. Dengan begitu aku semakin giat berlatih dan
menghafalkan dialog yang cukup banyak dalam skenario, serta menambah
improvisasi sendiri.
![]() |
Kimo dan Nenek Kimi |
Semakin banyak berlatih,
semakin matang pula persiapan kami untuk hari pementasan. Kami sudah membeli
berbagai perlengkapan yang harus dipakai seperti pakaian musim salju. Karena
latarnya akan dibuat layaknya kutub utara. Yeay! Its time to perform!
Usai pementasan kakak
pengajar mengumumkan beberapa kategori yang akan diberi penghargaan oleh
sanggar. Tiap-tiap cabang ada murid terbaiknya yang terpilih sebagai anggota
cabang terbaik. Alhamdulillah laras menjadi salah satu diantaranya dari cabang
cibubur, jakarta.
Agar memperoleh lebih banyak
informasi, laras pindah ke sanggar pusat yaitu di Gelora Bung Karno,Senayan.
Disanalah laras bertemu dengan banyak teman yang punya beragam talenta. Disini
laras masuk kelas lenong (sandiwara yang dikemas dalam dialek betawi). Suatu
tantangan baru lagi karena disini laras belajar melawak dengan dialek betawi.
Agak canggung juga bicara dengan gaya betawi, karena memang belum pernah
sebelumnya. Karena sering berlatih dan bergaul dengan anak-anak asli betawi
akhirnya laras terbiasa juga. Waktu itu kelas kami ditantang oleh guru untuk
membuat cerita dan memerankannya sendiri per kelompok. Tantangan yang menarik
bagi laras! Ide cerita kami buat sendiri, dialog kami buat sendiri, dan kami
memerankannya sendiri kelompok kami bertiga yaitu Laras, Vira dan Febby. Dengan
berpakaian ala none Jakarta, kami siap lomba ngelenong. Inget banget waktu itu
saingannya 'kelas' punya, tidak mudah untuk dipatahkan. Salah satunya Riski Ardianto atau yang dikenal dengan Rizky
Black dan Mona yang tempo hari pernah menghiasi layar kaca dalam program
hiburan di salah satu stasiun televisi swasta negeri ini.
Kelompok kami, kami beri
nama 'Sotoy' alias Sholeh tapi asoyyy...
![]() |
Latihan sebelum naik ke panggung |
Kurang lebih seperti ini
cerita yang kami buat.
Pada suatu malam takbiran,
Febby yaitu teman Laras berniat untuk memberi ketupat dan opor untuk
tetangga-tetangga dekatnya. Lalu Febby berhenti lama di salah satu rumah yaitu
rumah pacarnya Laras (dalam cerita ini). Eh Febby sama pacarnya Laras malah
janjian di taman berduaan. Laras liat, terus cemburu dan langsung berlari dan
menyanyikan lagu "Sakit Minta Ampun" yang waktu itu sedang nge hits.
'Jangan lagi kamu menusuk diriku dari belakang, karena rasanya itu sakit bukan
main sakit minta ampun~" Sambil berpura-pura memegang pisau seperti ini
orang ingin bunuh diri. Lalu Vira datang dan melerai kami. Dengan dialek lucu
khas betawi, cerita ini mengalir begitu saja. Karena kami sudah banyak berlatih
maka improvisasi kami ciptakan sendiri di atas panggung.
Sesudah kami tampil, kami
melihat penampilan dari kelompok-kelompok lainnya yang sangat bagus-bagus dan
berhasil membuat penonton terbahak. Kami agak ragu bisa menjadi juara.
Dan ketika juri mengumumkan
satu demi satu pemenang, Alhamdulillah kami mendapat juara harapan I. Terima
kasih ya Allah, segala puji hanya untukMU. Kami bertiga bertekad untuk belajar
lebih banyak lagi.
![]() |
Ibu Panti dan anak-anaknya |


Selama liburan kenaikan kelas
yaitu kelas 4 ke kelas 5, aku mengisi kegiatan dengan mengikuti Science Camp
yang diselenggarakan oleh Kompas group. Program ini bebas untuk siapa saja
seluruh anak-anak SD yang berminat. I'm so excited! Karena kegiatannya
berlangsung 2 hari 1 malam! Nginep!!! Yeaaaay! With no parents, dan semua
temen-temen baru! It's gonna be fun! Science Camp tahun itu temanya tentang
pesawat. Jadi kita sempet mampir ke bengkelnya pesawat, kami melihat seluruh
isi pesawat, sambil mendengar penjelasan dari kakak pembina. Setelah itu kami
bergegas ke daerah Gunung Geulis,Jawa Barat. Disana tempat kami menginap dan
melakukan hampir seluruh aktifitas disana. Setelah manaruh tas di kamar yang
sudah dibagikan per 4 orang, kegiatan dimulai. Kami mendapat banyak ilmu dan
pengalaman-pengalaman yang langka didapetin di sekolah. Yang aku inget kita
diajarin gimana kita survive waktu kecelakaan, terutama kecelakaan pesawat.
Karena memang waktu itu sedang maraknya terjadi kecelakaan-kecelakaan pesawat.
Gimana kita survive di tengah hutan, gimana kita bikin SOS, cara kita untuk
meminta pertolongan, memimpin diri sendiri, apa aja yang bisa di makan kalo di
hutan, gimana ciri-ciri air yang bersih dan layak minum, mandiri, disiplin,
keberanian semua dapet. Di akhir acara secara per kelompok kami diberi tugas
untuk membuat sebuah maket sesuai petunjuk yang sudah diberi. Ada yang membuat
bandara, pesawat dan lainnya. Kelompokku, kelompok boeing team kebagian untuk
mendapat sebuah maket pesawat. Kami berdiskusi lalu mengerjakannya bersama, lalu
kami mempresentasikannya di depan semua peserta Science Camp lainnya, dan
voting maket dari kelompok mana yang terbaik. Serta ada juga simulasi
mengendarai pesawat! Seru seru seruuuu!!! Yang jelas dengan mengikuti Science
Camp ini, aku ngerasa jadi lebih berani, disiplin, dan bisa memimpin diri ,( mengatur waktu untuk diri..) 2 hari 1 malam yang sangaaaaaaat menyenangkan!
Masih penasaran gak,
bagaimana perjalanan laras sampai ada di layar kaca? Simak lebih lanjut yukkk!
Selama laras belajar di
Gelora Bung Karno senayan, laras dapat banyak info casting. Dari mulai iklan, sinetron,
film dll. Laras tak hentinya mencoba dan mencoba setiap casting yang kiranya
sesuai dengan karakter dan persyaratan. Koki cilik adalah salah satu yang
dicoba oleh laras. Gak cuma sekali laras mengikuti casting ini. Yang pertama
dan kedua, laras gak lolos. Tapi laras tidak menyerah, laras mencoba dan
mencoba lagi. Akhirnya laras berhasil lolos audisi babak pertama yang diadakan
di sanggar. Dari sekian banyak anak disanggar terpilih 4 orang dan akan casting lagi di kantor salah
satu tv swasta tersebut. Bersanding dengan banyak peserta lain yang berasal
dari sekolah-sekolah di jakarta dan sekitarnya. Setelah melewati 3 tahap
audisi, yaitu memperagakan masak sambil mempresentasikannya, tes kecepatan dan
ketepatan lewat games, dan menghafal PTC (piece to camera) kemudian
mempresentasikannya di depan kamera
Sang Produser mengumumkan bahwa yang terpilih akan diberitahu via telfon 2-3 hari ke
depan. Di mobil perjalanan menuju pulang, aku bercerita tentang bagaimana tadi
di ruang audisi dan bagaimana peserta-peserta yang lain. Lalu mama bertanya, “Kira-kira
berapa persen mbak Laras yakin diterima?” Aku menjawab dengan mata berbinar
seraya membayangkan akan diterima, “ 75% persen ma.” mama tersenyum penuh harap, dalam hatinya selalu mendoakan yang
terbaik untukku. Terasa lama sekali menunggu 2-3 hari itu. Ternyata benar, hari
ketiga mamaku ditelfon oleh Sang Produser. Seusai pulang sekolah mama langsung
memberitakan kabar baik ini padaku. Alhamdulillaaah! Happy, satisfied, still
can’t believe it would be happen.
Tepat pada tanggal 16
Februari 2010, laras resmi dikontrak sebagai host dalam salah satu program
news tv swasta tersebut. Masih belum kebayang, apa yang harus laras lakukan
ketika liputan. Sebelumnya, saya diminta untuk melihat copy tayang dari
liputan-liputan sebelumnya. Masih belum jelas juga sih, bagaimana ritme
kerjanya. Tapi yang pasti, laras siap menghadapi apapun yang terjadi di
lapangan nanti.
Sehari setelah pengumuman
diterima, saya dan mama dipanggil ke kantor untuk melakukan wawancara dan tanda tangan kontrak untuk pertama kali. Masih ingat sekali saya, apa apa yang ditanyakan oleh Kakak Produser dan
Asisten Produser. Apakah saya siap liputan di luar kota 12 hari meninggalkan
sekolah? Apakah saya siap dibangunkan subuh-subuh, untuk liputan atau pindah
lokasi? Apakah saya siap untuk terlambat makan siang karena perjalanan panjang
atau pekerjaan belum selesai? Apakah saya siap menunggu lama ketika crew sedang
prepare alat dll?, juga siap untuk pengambilan gambar yang lama? Karena ini
adalah liputan proses pembuatan yang hanya menggunakan satu kamera. Saya jawab “Siap,
saya siap Kak ini tantangan baru buat saya.” Sejak saat itu, saya dan mama
bertekad untuk bekerja dengan baik.
Bagaimana kisah tentang
pengalaman Laras selama 3 tahun kurang 2 bulan liputan ke berbagai daerah
bersama tim Koki Cilik dan Koki Pintar?, Saat pertama kali liputan, dan masih
canggung?, Laras diremehkan, diperlakukan seperti boneka, dijadikan bahan
tertawaan?, Apa yang membuat laras tetap bertahan?, capek fisik dan mental mengikuti
ritme kerja orang dewasa (wartawan ), panas terik matahari, kulit gosong , laut yang tenang
tapi menghanyutkan, terlambat makan siang, pengambilan gambar yang lama, sudah menjadi bagian dari hidup laras saat itu. Gunung, sawah dan hutan pun
menjadi jelajahan baru. Diberi kesempatan untuk menjadi MC dalam suatu acara
yang cukup besar dan untuk pertama kalinya membawakan acara di atas panggung
dengan ditonton oleh banyak orang, serta tatanan lampu ,kamera yang begitu
gemerlap?. Juga the amazing experience for me yaitu diberi kesempatan untuk tugas liputan ke luar negeri. Rindu teman-teman sekolah saat trip 12-14 hari. Hilangnya waktu bermain dan belajar bersama temen-temen, berkurangnya waktu berkumpul dengan keluarga, gak bisa lagi les ini les itu. Bagaimana reaksi
temen-temen Laras di sekolah?, Dan Cinta, apa kabarnya? Juga semakin banyak
temen-temen baru yang mensupport Laras melalui dunia maya, melonjaknya angka pertemanan
tidak menjadikan Laras tinggi hati dan merasa berbeda dari yang lain. Salah satu teman
sejawat mengundurkan diri? Gimana
rasanya pada saat Koki Cilik berubah menjadi Koki Pintar? ,Perbedaannya?, Dan
akhirnya pada saat hari diputuskan bahwa Koki Pintar tak lagi tayang?
.
nice blog...
ReplyDeleteKeren bgt Laras...
ReplyDeleteSo fun, entertain and isnpiring...!!! :-)
kami fans kamu,
menunggu kelanjutannya...!!
aduh'
ReplyDeletebisa jadi biografi atau film ini blog, hehe
lucu :D
very very inspiratippppppp !!! prestasi yang sangat mengaggumkan ras m(_ _)m
ReplyDeletega nyangka ya ternyata Laras punya bakat nulis,,, di tunggu postingan berikutnya ya,,,
ReplyDeletekeren bgt ras..gk nyangka bisa temenan sama org sehebat elu! great job! semangat terus yee :p :D !
ReplyDeletehai laras :D I'm your "R" hahahahaha
ReplyDeleteBagus :) Postingan pertama di hari menulis sedunia :)
ReplyDeletekisah kamu sangat menarik, Laras :)
ReplyDeletepanjang juga' ceritanya,,,tapi bagus kok.....
ReplyDeletekita temenan ya..... :)
#oh iya aku juga "R" loh....
Keren ras :D gk nyangka bisa temenan orang yang sehebat lu.. Coba jadiin buku aja ras.
ReplyDeletePanjang Juga Yya kalau di baca jln Ceritanya.....
ReplyDeleteGood Luck lah..
Larassss kanget badai sama lo.... , bener bagus banget blog lo , kaya prestasi lo di kelas Bhs indonesia dulu.... Nilainya 100 semua gue nilai buat loooo (yang kata menilai puisi temen) XD kangen berat......
ReplyDeletemantap! mata langsung lelah, lemas, letih, dan lesu XD wkwk
ReplyDeleteditunggu yaa postingannya yang lain! keep inspiring^^
aaa aaaaaa aaaaaa.... what a nice story laras :3 gak sabar buat nunggu bab 2 nya..... *speechless*
ReplyDeletemampir juga yah sahabat baik ku laras :D di blogspot aku , Official8dennis@blogspot.com
ReplyDeletekecil2 pengalamanny segudang, nice :)
ReplyDeletewew...nice artikel...biarpun panjang tapi seru banget...keep it up laras...^^
ReplyDeleteoia, kalau berkenan silakan mampir ke blog saya di adanzlacerator.blogspot.com .....
foto waktu kecilnya laras lucu-lucu ☺
ReplyDeleteex : http://suryachandragobel.blogspot.com
sukses selalu ya maju terus wahaha (y)
ReplyDeletekunjungi juga twitter & blogku @chriz_ferel & christopherferelc.blogspot.com
ReplyDeletesemangat ya dek laras,, ;))
ReplyDelete